5/31/2008

On Line Trading

Beberapa perusahaan sekuritas telah meluncurkan layanan online trading untuk memfasilitasi transaksi saham kliennya. Namun, investor yang memanfaatkannya masih sedikit. Mengapa?


Eva Martha Rahayu - Sejak akhir tahun 2004, Hishmad Abubakar makin getol bermain saham. Bukan akrena kesengsem oleh kecantikan pialang yang membantunya bertransaksi di Sarijaya Permana Sekuritas (SPS). Melainkan, hadirnya layanan online trading kian membangkitkan semangatnya untuk terus melakukan aksi jual-beli saham. Maklumlah, dengan fasilitas ini sistem transaksi lebih cepat, akurat, dan fleksibel.
"Kurang dari satu detik saya bisa bertransaksi saham di mana saja," ujar Hishmad yang dikenal sebagai preskom sebuah perusahaan ekspor-impor. Ia merasa diuntungkan dengan fasilitas online trading. Dulu, ketika transaksi saham masih konvensional, Hishmad mengaku sering kehilangan momen. Pasalnya, saat bertransaksi model lama, ia harus menelepon dulu ke broker sehingga memakan waktu lebih lama. Dengan demikian, pergerakan pasar yang diikuti tidak real time dengan kondisi market di lantai bursa. Tak pelak, posisi transaksi yang diinginkan - baik buy maupun sell - kerap terlewat lantaran pasar bergerak lebih cepat dibanding eksekusi instruksi order transaksi.
Mulanya, Hishmad merasa canggung bertransaksi ala online trading. Sebab, harus menggunakan beberapa alat pendukung canggih. Semisal, untuk akses SP Online milik SPS, ia mesti dibantu notebook yang terkoneksi dengan jaringan internet. Sementara itu, untuk melihat info pasar pergerakan saham, ia harus memakai provider lain, seperti ponsel. Toh, lama-kelamaan ia pun merasa terbiasa.
Menurut Hishmad, online trading cocok untuk investor yang bermain short term. Alasannya, dengan kecepatan akses, kesempatan untuk memanfaatkan emosi pasar tidak akan ketinggalan. "Dengan online trading, seolah-olah kita sedang berada di lantai bursa," tuturnya. Dengan demikian, ia percaya online trading secara tidak langsung turut membantu memaksimalkan capital gain investor. Wajar saja, lantaran investor bisa bermain saham lebih cepat mengikuti pergerakan pasar. Untuk meminimalkan resiko, ia mewanti-wanti jangan sampai ada kesalahan dalam pengetikan ataupun perhitungan transaksi. Sebaliknya, online trading kurang tepat bagi pemodal yang bersifat long term. Investor golongan ini tidak terlalu agresif memburu untung dari momentum sesaat.
Hadirnya fasilitas online trading tak lepas dari peran perusahaan sekuritas. di SPS misalnya, sejak awal berkomitmen tinggi untuk mempermudah nasabahnya bertransaksi. Karena itu, SPS meluncurkan online trading (SP Online). Menurut Mohammad Alfatih, Staf Riset SPS, online trading mampu memangkas proses transaksi, sehingga lebih sederhana. Nasabah bisa langsung transaksi secara online di mana saja, sehingga tak perlu datang ke kantor broker. Bisa saja inestor bertransaksi di rumah, di kantor sendiri, hotel, kafe, bahkan di dalam mobil, atau tempat-tempat santai lainnya.
Ikhwan Martias membenarkan online trading menguntungkan baik investor maupun pialang. Kelebihan perdagangan elektronik itu bagi perusahaan sekuritas, antara lain, lebih efisien dalam menekan biaya operasiona. Pasalanya, tidak perlu SDM banyak untun mengoperasionalkan. Selain itu, risk management lebih baik. Maksudnya, risiko perdagangan bisa terkontrol karena order yang tidak memenuhi aturan otomatis bakal ditolak. Dengan begitu, order yang masuk benar-benar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Nilai plusnya bagi investor apa? "Keuntungan online trading bagi investor di antaranya kecepatan transaksi 1-3 detik, tergantung pada kualitas jaringan Internetnya," ujar Manajer TI Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) itu. Alfatih menambahkan, dari sisi biaya, online trading lebih murah bagi investor yang ada di luar kota. Alasannya, online trading menggunakan jaringan Internet, sedangkan cara konvensional memakai kabel telepon interlokal.
Hanya saja, "Risikonya sangat tinggi bagi investor," tutkas Hishmad. Berdasarkan pengalamannya, jika kita salah ketik atau salah perhitungan, kerugian yang diderita investor cukup tinggi. Beda dari transaksi konvensional lewat telepon broker, bila ada kesalahan sebelum transaksi, broker akan memberi masukan atau informasi lebih dulu. Sebagai contoh, kesalahan menyebutkan kode emiten, posisi transaksi atau volume/nilai transaksi. Namun, di mata Ikhwan dan Alfatih, online trading tetap punya banyak kelebihan. "Paling-paling soal mengubah kebiasaan saja dari cara konvensional menjadi teknologi online," ujar Ikhwan.
Alfatih menegaskan, dibandingkan dengan cara konvensional, sistem baru ini butuh waktu lebih singkat untuk mengorder dan kapasitas transaksinya lebih tinggi. Juga, meminimalkan human error dan tingkat akurasinya lebih tinggi, karena sistemnya computerized. "Kerahasiaan transaksi investor bisa lebih terjaga dan aman lantaran masing-masing investor dibekali password," ujarAlfatih. Asyiknya lagi, di SP Online terdapat fasilitas chatting. Sarana ini bisa dimanfaatkan klien untuk berdiskusi dengan broker atau analis SPS sebelum mereka bertransaksi. Jaringan SP Online pun sudah terkoneksi dengan back office SPS, sehingga administrasi laporan keuangan, penagihan lebih rapi dan akurat.
Tak mau ketinggalan, Philip Securities Indonesia (PSI) mengaku layanan online trading miliknya yang dikenal sebagai Philip's On-Line Electronic Mart Systeem (POEMS) tak bisa dianggap remeh. "Melalui POEMS, informasi yang disajikan sangatlah lengkap," klaim Daniel Tedja, Presdir PSI. Misalnya, ada live price di mana investor dapat memantau pergerakan saham yang sedang berlangsung di bursa. Informasi yang bisa dilihat termasuk bid, ask, last, open, high, low, close, market depth, top 20 volume, gainers, & losers. Lalu, POEMS menampilkan account management, di mana investor dapat memonitor posisi outstanding, nilai portfolio, realized unrealized profitdan historikal transaksi.
Kelebihan lainnya, Daniel menambahkan, ada informasi corporate action, yaitu jadwal dan berita tentang emiten yang akan melakukan aksi korporasi (seperti cash/stock dividen, rights issue, stock split, reverse stock dan bonus share), tersedia grafik - POEMS menyediakan fasilitas charting intraday dan historical dengan berbagai macam indikator moving average, moving average convergence/divergence (MACD), relative strength index (RSI), dan stockastic.
Masih ada yang lain POEMS juga menyediakan technical recommendation. Nantinya analis PSI akan memberikan pilihan dan saran pada investor dalam bentuk bagan tebhnical analysis indicator untuk mengambil keputusan dan langkah yang tepat dalam berinvestasi yang sesuai dengan keuangannya. Dan, sama dengan online trading lainnya. POEMS mampu mengurangi resiko short sell, overtrading dan kesalahan bertransaksi. "Kami berupaya memberikan informasi selengkap mungkin untuk memudahkan para nasabah," tutur Daniel.
Kendati demikian, PSI tidak bermaksud melepas begitu saja para nasabahnya bertransaksi sendiri. Maka, perusahaan sekuritas ini mencanangkan: high tech high touch. "Artinya, kami menyediakan sarana dengan teknologi canggih, dan tetap melayani transaksi konvensional dengan layanan advis maksimal bagi para nasabah," ungkap Daniel.
Berapa fee yang dipungut broker atas layanan online trading? Rata-rata perusahaan sekuritas mengaku tidak memungut fee khusus dari transaki online. Fee yang berlaku umum sebagaimana biasanya: fee pembelian 0,25% dan fee penjualan 0,35%. "Untuk menjadi member POEMS, nasabah tinggal daftar dan menempatkan deposit awal Rp 5 juta untuk nasabah ritel," papar Direktur PSI Thessalonica Winarto. Sementara itu di SSI dikenakan biaya administrasi Rp 100 ribu per bulan plus deposit awal Rp 2 juta. Susan Sianipar, Wealth Marketing SSI, menambahkan, dana deposit sebesar itu pun untung kepentingan nasabah semata. Di SPS juga tidak ada biaya tambahan. "Setiap nasabah baik korporat maupun ritel yang telah punya account di kami otomatis bisa mengakses SP Online," Alfatih menegaskan.
Toh, pemanfaatan online trading secara luas masih perlu waktu. Lihat saja, di sejumlah perusahaan sekuritas yang telah mamfasilitasi perdagangan elektronik itu, tidak serta-merta direspons antusias oleh para kliennya. Nasabah masih banyak yang belum aware dengan online trading. Sebagai gambaran, di PSI yang notabene 90% nasabah riten dan 10% korporasi, cuma ada 250 nasabah yang telah memanfaatkan online trading atau sekitar 25-30% total klien. Sementara itu, di SSI sejak Samuel Online Trading diluncurkan tahun 2002 baru ada 30% total nasabah yang sudah menjalankan online trading. "Nasabah kami yang banyak menggunakan online trading dari ritel. Kalau korporat lebih suka cara konvensional dengan pertimbangan nilai transaksinya lebih gede," Susan menerangkan.
Memang, saat ini kontribusi pendapatan dari online trading belum signifikan. Akan tetapi, nantinya perusahaan sekuritas menargetkan kenaikan revenue disumbangkan oleh sarana online trading."Sekarang andir revenue POEMS baru sekitar 1% tiap bulan dan nantinya kami harapkan meningkat lagi. Untuk mendukung target itu, kami akan terus kembangkan cabang ke daerah-daerah," kata Daniel. Setali tiga uang, manajemen SSI berambisi mengatrol pendapatan dari layanan online trading, "Ke depan kami proyeksikan revenue perusahaan naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya dengan bantuan online trading," Ikhwan menuturkan.

Tidak ada komentar: