7/12/2008

Tempat Wisata Tana Toraja


Tana Toraja memiliki adat istiadat serta budaya yang telah mendarah daging turun temurun pada masyarakatnya. Berbagai macam obyek yang menarik baik secara langsung diciptakan oleh-Nya maupun secara sengaja dibuat oleh orang-orang yang memiliki cita rasa di bidang seni yang tinggi tentang budayanya sendiri.

Ke'te' Kesu Londa Sabung Ayam

Batutumonga adalah salah satu objek wisata alam yang ada di Toraja. Di Batutumonga kita dapat refreshing sejenak dan menikmati keindahan alam yang masih alami. Batutumonga terletak di kaki gunung sesean, tudak heran jika cuacanya sangat segar, bebas dari polusi. Objek wisata alam lainnya antara lain : Pemandian air panas (Makula), Kolam alam (Tilangga'), dll"

Objek wisata budaya yang terdapat di Tana Toraja yaitu, upacara-upacara adat (baik sukacita maupun dukacita) Mengenai upacara adat akan dibahas pada page budaya.






Read More......

6/29/2008

Dog sucked up, killed by NYC street sweeper

NEW YORK - A street-sweeping truck roaring down a Bronx street sucked up a dog and killed her as her owner held the leash.



Robert Machin said he had just finished walking his two Boston terriers and was about to put them into his car when the truck appeared Thursday morning. The retired transit worker said he was suddenly whipped around and saw one of the dogs, Ginger, being swallowed by the sweeper's round bristles.

"I went berserk at that moment because I couldn't believe what had occurred," he said Saturday.
Machin said he yelled at the driver to stop, but the truck kept going. He and friends chased the truck for 2 1/2 blocks before catching up with it. Ginger's slight body was later pulled from the sweeper.

The city Department of Sanitation called the death "a rare and unfortunate accident."

A heartbroken Machin questioned whether the driver was observing proper procedures, saying the truck seemed to barreling through the street at an unsafe speed.

The heartbroken Machin, 57, choked up as he described losing Ginger. With his children grown, he said, "These two dogs, they're my life."




Read More......

Ki Hajar Dewantara

Dari Wikiquote Indonesia, koleksi kutipan bebas berbahasa Indonesia.

Ki Hajar Dewantara adalah tokoh dan pelopor pendidikan yang telah mendirikan sekolah Taman Siswa pada tahun 1922.

Semboyan "Tut wuri handayani", atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).


Read More......

MEMAHAMI FUNDAMENTAL INVESTASI

Oleh Perry Erick Renaldo


Our prospertity as a nation depends upon the personal financial prosperity of each of us as individuals

George Clason


Bisakah Saya Pensiun? Tulisan ini merupakan relfleksi pemikiran saya atas apa yang telah saya pelajari mengenai uang, kekayaan, investasi dan pensiun. Saya telah melihat banyak orang yang tidak bisa pensiun dengan tenang pada masa tuanya yang disebabkan tidak cukupnya kekayaan yang dibangun semasa usia kerjanya.

Saya juga mengamati bahwa banyak dari orang yang pada saat ini sedang berada pada usia kerjanya, tidak atau kurang mempersiapkan masa pensiunnya. Tidak seperti di Amerika Serikat dan Singapura, dimana usia adalah 65 tahun, di Indonesia seseorang mencapai pensiun pada usia 55 tahun. Sepuluh tahun lebih cepat. Dengan asumsi usia bila kita mencapai 75 tahun saja, maka setelah pensiun, masih ada waktu hidup selama 20 tahun. Suatu masa yang tidak pendek. Survei di Amerika menunjukkan bahwa hanya dua dari 100 manula (di atas 65 tahun) yang bisa hidup mandiri. Sisanya harus bekerja atau hidup dari tunjuangan, baik dari keluarga mau pun pemerintah.

Oleh karena itu timbul lah pertanyaan: apakah saya bisa pensiun dengan tenang dan kalau bisa, bagaimana caranya?

Pada tahun 1892, seseorang bernama Stanley Lebergott melakukan kajian di Amerika dan menemukan bahwa dari 4,047 jutawan Amerika, 84% di antaranya adalah orang kaya baru (nouveau riche), mencapai predikat jutawan tanpa warisan sama sekali.

Sekitar seratus tahun kemudian, Thomas Stanely, Ph.D melakukan penelitian pada tahun 1996 dan menemukan fakta bahwa hanya 3,5 juta dari 100 juta rumah tangga di Amerika yang berpredikat kaya dimana 80%-nya adalah one-generation self-made millionaires.

Banyak orang, yang merasa anti atau memiliki sentimen negatif mengenai kata kaya. Dalam bahasa Inggris, selain rich, ada kata lain yang sulit dicari padanannya dalam bahasa Indonesia namun memiliki pengertian yang sama dengan rich, yaitu: affluentdan wealthy. Jadi, setiap kali saya menyebutkan kata kaya, saya juga merujuk kepada kata affluent dan wealthy.

Jadi, mengapa kita harus kaya? Sederhana: Untuk bisa pensiun dengan penuh gaya, Anda harus kaya Saya tidak tahu apa definisi seseorang tentang menjadi kaya, tetapi untuk bisa pensiun dengan penuh gaya (jalan-jalan keliling dunia, mengunjungi cucu, golfing, tanpa menerima bantuan keuangan dari siapa pun) saya pikir orang orang tersebut harus memiliki sejumlah kekayaan yang cukup.

Kaya, bisa berarti tidak memilik hutang, punya kesehatan yang baik, punya teman dan keluarga yang memperhatikan. Tetapi dari sisi finansial, kekayaan jelas diukur dari angka rupiah yang dimiliki. Thomas Stanley sendiri mendefinisikan being affluent --- secara kualitatif --- adalah kemampuan untuk hidup lebih dari 10 tahun, tanpa bekerja sama sekali.

Bila Anda seperti saya, berumur di awal 30, yang artinya memilik rentang waktu 20 tahun untuk mempersiapkan pensiun, maka investasi bisa merupakan jawabannya. Sebenarnya, tidak harus berinvestasi, tetapi ini bisa menjadi salah satu caranya. Adalah suatu hal yang masuk akal bahwa Thomas Stanley menemukan korelasi positif antara menabung dan berinvestasi dengan kekayaan.

Sama seperti Stanley Lebergott dan Thomas Stanley, saya percaya bahwa pada era pada saat ini, tidak seperti pada era kerajaan dulu, adalah mungkin bagi orang yang biasa-biasa saja untuk membangun sebuah kekayaan dalam satu generasi. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan fundamental dari investasi, faktor resiko yang ada dan menjelaskan secara singkat bagaimana cara berinvestasi. Saya menyadari bahwa data yang saya rujuk kebanyakan bukan dari Indonesia, namun saya percaya bahwa dalam investasi ada hukum universal, sama seperti gravitasi; baik di Inggris mau pun di Indonesia, Sir Isaac Newton akan melihat apel jatuh ke bawah.

Saya berharap bahwa tulisan ini memberikan pencerahan bagi pembaca untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut mengenai dunia investasi.

Perkenalkan: Fiat Money


Seorang ahli sejarah pernah mengatakan bahwa hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak pernah belajar darinya. Hal yang sama juga terjadi dalam dunia finansial. Pada tahun 1918, Jerman menelan pil pahit, yaitu kalah dalam PD 1 dan diwajibkan untuk membayar hutangnya. Dalam tekanan untuk membayar hutang, Pemerintah Jerman mencetak uang sebanyak-banyaknya sehingga sesaat sebelum PD 2, mata uang Jerman turun drastis, dari Mark 4 per US Dollar, menjadi Mark
4.000.000.000.000 per US Dollar (Empat Triliun Mark per US Dollar)..!

Di Koran Tempo, 14 November 2005, ada artikel berjudul: “Ingin Sejahtera? Menabunglah”. Sebuah kepercayaan konvensional, yang sayangnya adalah ilusi. Mengapa? Jawabannya adalah Fiat Money. Bila dulu setiap uang yang dicetak selalu dicadangkan sejumlah emas (disebut: gold standard), namun sejak tahun 1970-an, hal ini sudah tidak ada lagi. Fiat Money adalah uang yang diterbitkan pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah, dimana nilainya semata mengacu kepada kesepakatan atau hukum, bukan atas nilai sesungguhnya (seperti yang pernah terjadi pada uang berbasis logam), juga bukan atas cadangan logam mulia tertentu. Terbitnya Fiat Money mendorong apa yang dikenal dengan inflasi.

Sejak tahun 1949 hingga 1995, Deutsche Mark, salah satu mata uang terkuat di Eropa, telah kehilangan 71% dari nilainya. Sedangkan US$1 pada tahun 1801, setara dengan US$0.07 (7 sen) pada tahun 2003. Hal yang sama juga terjadi pada rupiah.

Menabung adalah landasan untuk menjadi kaya, namun tidak bisa membuat orang menjadi kaya


Menaruh uang di bank hanyalah untuk mempertahankan kekayaan (bila Anda sudah kaya) bukan untuk menjadi kaya. Dengan menabung, kita mendapatkan risk-free rate, yaitu tingkat pengembalian yang dikatakan tidak mengandung resiko. Saya menekankan kata ‘dikatakan’, karena itulah anggapan konvensional. Tidak mengandung resiko, karena tingkat pengembalian uang sudah dipastikan.

Bagaimana bank Anda bisa memberikan 6%? Tentunya, dengan mendapatkan return melebihi 6%. Adalah wajar bahwa untuk mendapatkan return melebihi apa yang dijanjikan kepada nasabahnya, bank menanggung resiko. Dan seperti conventional wisdom lainnya: ‘Saya tidak mau menanggung resiko dengan uang saya’.

Namun, apa yang ditemukan oleh Thomas Stanley? There is a strong correlation between one’s willingness to take financial risk and one’s level of wealth (The Millionaire Mind karangan Thomas Stanley, Ph.D. halaman 12. Huruf miring ditambahkan untuk penekanan.)

Adalah tujuan saya untuk menunjukkan apa itu resiko dan bagaimana cara untuk mengaturnya dan bukannya menghindarinya.

Apa yang Seharusnya Ditakutkan

Jadi, apa yang seharusnya ditakutkan? Bukannya tidak punya uang (yang biasanya ditabung), tetapi tidak memiliki daya beli (purchasing power) yang cukup untuk menopang hidup.

Di bawah ini adalah tabel dari biaya hidup dengan asumsi inflasi sebesar 10% / tahun.

Tabel 1 Biaya Hidup – Disesuaikan Inflasi Usia Biaya Hidup per bulan

(Th) (Rp)
30 5.000.000
35 8.052.550
40 12.978.712
45 20.886.241
50 33.637.500
55 54.173.530
60 87.247.011
65 140.512.184
70 226.296.278
75 364.452.418
80 586.954.264

Andaikan pada saat ini, Anda adalah seseorang yang berusia 30 tahun, dan pada saat ini memerlukan Rp 5 juta per bulan untuk menunjang hidupnya, maka Anda memerlukan Rp 54 juta per bulan pada saat pensiun di usia 55 tahun. Dan ingat, bahwa ini hanya sekedar untuk menyamakan daya beli pada saat Anda berusia 30 tahun, bukan untuk melebihinya...!

Yang menambah payah adalah bahwa pada saat berusia 30-40 tahun, kita tidak merasa perlu untuk mempersiapkan hari tua; merasa bahwa penghasilan dan uangnya akan terus bisa diterima dan bertambah.

Pada saat ini, hampir tidak ada perusahaan yang menawarkan uang pensiun dan kalau pun ada, saya ragu bahwa jumlahnya mecukupi untuk penghidupan yang layak. Lagipula, bergantung kepada orang lain atau institusi lain untuk menopang hidup kita adalah suatu hal yang sangat tidak bijaksana.

Di Mana Tempat Berinvestasi

Pada saat ini ada banyak cara untuk berinvestasi, ada yang mengatakan emas atau logam mulia lain, ada yang mengatakan surat hutang pemerintah, juga ada yang mengatakan pasar saham. Mana yang paling baik?

hutang yang diterbitkan pemerintah, disebut Treasury Bill dan Treasury Bond3 di Amerika, sedangkan di Indonesia disebut Surat Utang Negara (SUN), biasa disebut sebagai investasi fixed-income securities. Disebut fixed karena tingkat pengembalian telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan investasi di saham (sering juga disebut equity) tidak memiliki kepastian akan tingkat pengembalian. Hal inilah yang menyebabkan investasi di dalam instrumen surat hutang pemerintah disebut risk-free4.

Adalah menarik bahwa 95% dari jutawan Amerika masuk ke dalam pasar saham sebagai tempat berinvestasi. Mungkin itu bisa menjelaskan sesuatu. berinvestasi di dalam pasar saham berbahaya dan memiliki resiko tinggi dan seharusnya dihindari? Bukankah pola investasi di dalam pasar saham bersifat random walk? Dua buah penelitian yang dilakukan oleh James O’Shaughnessy dan Jeremy Siegel menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, sesungguhnya pasar saham memiliki pola yang baku.

Bahkan, penelitian yang dilakukan oleh Siegel menemukan bahwa real return (hasil yang didapat setelah inflasi) dari pasar saham jauh melebihi surat hutang, emas, dan tidak diragukan lagi: bila kita menyimpan dalam bentuk uang kontan di dalam laci.

Di gambarkan bahwa dollar jatuh setelah selama ±150 tahun stabil. Dalam kurun waktu 40-50 tahun terakhir ini lah terjadi penurunan yang tajam atas mata uang dollar, yaitu setelah dicabutnya gold standard. Juga bila kita berinvestasi pada instrumen surat hutang.

Bagaimana hal ini dapat terjadi? Harga saham berdasarkan aset-aset riil seperti: properti, mesin, pabrik dan ide (hak paten atau ciptaan) yang cenderung untuk mengalami apresiasi, seiring dengan terjadinya inflasi. Sedangkan surat hutang didasarkan atas janji yield yang dibayarkan dalam bentuk uang.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa tren tersebut hanya terjadi di Amerika saja. Namun, saya memiliki keyakinan bahwa mengenai investasi dan finansial, berlaku hukum yang bersifat universal, sama seperti grafitasi. Tahun 2005 ini adalah tahun yang berharga dimana pasar saham Indonesia berkali-kali didera oleh sentimen negatif, namun memperlihatkan resilency yang kokoh (lihat gambar 2).

Dari gambar 1, terlihat adanya kecenderungan mean reversion, yaitu suatu kejadian yang bila diamati dalam jangka waktu yang pendek tampak berfluktuasi namun dalam jangka waktu yang lebih panjang, tampak lebih stabil.

Sebagai contoh adalah curah hujan, yang tampak bervariasi dari hari-ke-hari, namun tampak lebih terpola bila dilihat dari tahun-ke-
tahun.

Hal yang sama juga terjadi dengan pasar saham. Dari Gambar 1 terlihat bahwa pergerakan harga saham dengan jelas mengikuti garis tren. Dan hal ini terjadi walaupun menghadapi Perang Dunia I , The Great Depression 1929, Perang Dunia 2, bearish pada 1970-an, inflasi besar-besaran dan crash tahun 1987. Reversion pun berlaku di bursa saham Indonesia. Ini adalah suatu hal yang sederhana dan logis.

Dan mean reversion ini, sesungguhnya lah yang harus diperhatikan oleh investor mau pun calon investor. Resiko dalam berinvestasi (yang diukur dari standar deviasi) memperlihatkan hal yang spektakuler, dimana resiko berinvestasi di dalam pasar saham, lebih kecil daripada fixed-income securities seiring dengan lamanya holding period.

Standar deviasi adalah pengukuran atas kecenderungan bagi sebuah varibel nilai untuk mengikuti perkembangan tren line-nya. Jadi tidak mengherankan bahwa dalam jangka waktu yang panjang, investasi di dalam pasar saham jauh lebih bak daripada bentuk investasi reksadana pendapatan tetap.

Sama seperti Siegel, saya memiliki keyakinan bahwa sama seperti inflasi berlaku atas rupiah, mean fixed-income securities atau pun instrumen lainnya.

Apa yang terjadi pada reksa dana pendapatan tetap, yang melakukan investasi dalam fixed-income asset pada hari-hari ini, dapat menjadi pelajaran bagi para investor mau pun calon investor. Sebagai contoh, saya mengikuti perkembangan sebuah unit linked dari sebuah perusahaan asuransi, yang pertama dalam bentuk saham, yang kedua diinvestasikan dalam bentuk fixed-income securities.

Hal ini mendorong keyakinan saya bahwa dalam jangka waktu yang lebih panjang lagi, investasi di dalam pasar saham akan memberikan return yang lebih besar daripada instrumen finansial lainnya. Extra return yang didapat oleh investor dalam berinvestasi di dalam pasar saham atas fixed-income disebut equity riskpremium.

Dalam rentang waktu 200 tahun, Siegel menemukan bahwa equity risk premium di Amerika adalah 3%.

Reksa Dana Berbasis Saham Sebagai Sarana

Untuk dapat berinvestasi, langkah pertama adalah: menabung. Saya tahu dan memaklumi bahwa dengan naiknya BBM dan tingginya tingat inflasi pada tahun ini akan mengurangi kemampuan menabung.

Tapi, paksakanlah untukmenabung. Satu rupiah yang ditabung dan diinvestasikan akan menjamin hari depan Anda. Buatlah target untuk menabung, setiap menerima gaji, sisihkanlah terlebih dahulu untuk tabungan, sisanya untuk konsumsi.

Dari tabungan yang ada, kemudian investasikanlah. Karena bagi kebanyakan orang tidak percaya akan kemampuan mereka untuk melakukan investasi, maka salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan membeli Reksa Dana. Reksa dana adalah kumpulan dana yang dikelola secara professional oleh Manajer Investasi (Fund Manager).

Ada beberapa keuntungan dalam berinvestasi instrumen ini, yaitu:


(a) Memungkinkan untuk memulai investasi dengan dana yang kecil. Pada saat ini, seseorang dengan dana Rp. 250.000 sudah dapat membeli reksa dana. Sementara itu untuk membeli saham di Bursa Efek Jakarta, diharuskan untuk membeli minimal 500 lembar (setara dengan 1 lot) saham dan kelipatannya.

(b) Biaya masuk (entry fee) yang kecil, rata-rata kurang dari 1%. Sebagai perbandingan, ada
sebuah perusahaan asuransi menawarkan investment account dan mengenakan entry fee sebesar 5%.

Pada saat ini, ada beberapa jenis reksa dana yang ditawarkan, yaitu:

1. Reksa Dana Saham.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap.
3. Reksa Dana Terproteksi.
4. Reksa Dana Kombinasi.

Untuk mendapatkan return yang tinggi, Reksa Dana Saham adalah pilihan yang paling tepat. Saya melakukan pegamatan atas dua reksa dana yang dihubungkan dengan saham dan inilah hasilnya pada hari terbaik dan terburuknya.

Tabel Return Reksa Dana Saham

RS1 RS2 IHSG

Hari Terbaik 34,50% 29,85% 20,21%
Hari Terburuk 0,16% -0,81% -0,69%


Volatilitas (naik-turunnya harga) adalah hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi produk Reksa Dana Saham. Untuk dapat sedikit meredakan volatilitas ini dapat melakukan kombinasi dengan produk Reksa Dana Pendapatan Tetap. Bagaimana dengan Reksa Dana Terprokteksi? Karena reksa dana jenis ini diinvestasikan kembali ke dalam SUN, saya memperkirakan bahwa return dari reksa dana jenis ini akan di bawah saham. Penggunaan Reksa Dana dan Reksa Dana Terproteksi adalah untuk mengurangi volatilitas investasi.

Untuk bisa pensiun kaya, adalah penting untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada inflasi.

Jenis investasi ini mirip dengan Guaranteed Investment Contract (GIC), biasa disebut juga stable fund, dimana seseorang mendapatkan kepastian pengembalian uang pokok beserta sejumlah bunga. Namun seperti yang ditemukan oleh O’Shaughnessy, investasi dalam GIC memberikan pengembalian yang kecil dibandingkan saham.

Bukan kehilangan uang pokok yang kita kuatirkan, tetapi kehilangan daya beli lah.

Compound return 17% per tahun berarti aset akan bertambah 2 kali lipat setiap ±4 tahun sekali. Jika inflasi adalah 10% per tahun, maka kebutuhan akan berlipat 2 setiap ±8 tahun sekali. Dengan demikian pertumbuhan aset finansial akan melebihi pertumbuhan kebutuhan hidup.

Kemudian, rentang waktu investasi adalah hal yang perlu diperhatikan juga. Sepuluh tahun, bukanlah waktu yang lama… Saya yakin, bahwa masih banyak dari kita yang ingat pada waktu kita SMP atau bahkan SD. Yang perlu dikuatirkan adalah sepuluh tahun ke depan..! Di mana harga-harga akan naik, oleh karena inflasi.

Tantangan Dalam Berinvestasi

Saya tidak bisa menyangkal sulitnya untuk menjaga emosi pada saat investasi Anda mengalami penurunan. Untuk itu, visi jangka panjang, mendidik dan memotivasi diri sendiri perlu untuk dipupuk setiap saat. Pada saat ini saya menikmati dan mengkoleksi setiap berita yang mengandung sentimen negatif atas pasar saham. Sembilan puluh persen tantangan dalam berinvestasi adalah how to stay in the market.

Alasan mengapa orang banyak kehilangan uang di dalam pasar saham, adalah karena mereka mencoba masuk ke pasar pada saat harga rendah dan ingin keluar pada saat harga tinggi, untuk mendapatkan capital gain. Komitmen untuk berinvestasi long-run adalah esensial.

Tabel Berbagai Berita Tentang Saham di Media Massa

3 Des 04 IHSG 1.000 Gagal Bertahan
10 Jan 05 …menjatuhkan IHSG ke level 750 di akhir tahun 2005*
19 April 05 IHSG dan rupiah turun tajam
12 Juni 05 Redemption reksa dana tak terbendung
27 Juni 05 Bursa Saham Masih Labil
6 Juli 05 Depresiasi rupiah koreksi indeks saham BEJ
19 Agust 05 Indeks BEJ terus tertekan
30 Agust 05 Kurs Rupiah dan Saham Jatuh

Sumber : Artikel oleh Ferry Latuhihin, Chief Economist BII di Koran Kompas

Sementara itu, para jutawan Amerika sebagaimana ditemukan oleh Thomas Stanley bukanlah active trading, seperti yang diperkirakan orang. Mereka tetap berada di dalam pasar, walau pun pasar sedang turun…

Saya juga melihat bahwa banyak orang yang memperlakukan Reksa Dana Saham seperti saham itu sendiri: masuk pada saat harga turun dan ingin keluar pada saat harga tinggi.

Orang-orang ini mencoba melakukan timing atas pasar. Sebuah penelitian yang menarik, dilakukan oleh Robert Goodman, mencoba melihat atas tiga orang.

Yang pertama, selalu beruntung dengan membeli saham pada harga paling rendah, setiap tahunnya.

Yang kedua, selalu membeli pada saat harga paling tinggi, sedangkan yang ketiga, tidak pernah melakukan timing, hanya membeli saja setiap tahunnya. Dimulai pada tahun 1960, tiap orang membeli dengan initial fund US$3.000.

Ini hasil yang didapat pada tahun 1996:

Orang Pertama : US$1.569.519.
Orang Kedua : US$1.318.300.
Orang Ketiga : US$1.418.037.

Dengan usaha yang demikian besar untuk melakukan timing, ternyata perbedaan yang terjadi dengan orang yang tidak melakukan, hanya sedikit saja. Tetap berada di dalam pasar lah, kuncinya..!

Begitu pentingnya untuk tetap berada di dalam pasar, hingga Jeremy Siegel dengan tegas mengatakan :

There’s never been a 20-year period when an investement in stocks failed to make money

Hal itu adalah hasil observasi selama lebih dari 200 tahun.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi dalam saham memiliki lindung nilai (hedges).

Saya adalah contoh yang mengalami kerugian pada saat pasar saham jatuh pada tahun 1998. Jika saya bertahan (pada kenyataannya saya keluar), maka saya telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar pada tahun 2003/2004, pada saat pasar bullish. Saya sendiri tidak akan pernah melakukan investasi kembali ke pasar saham tanpa adanya pengetahuan yang cukup dari buku-buku yang saya pelajari. Dan pada saat ini saya masuk ke pasar menggunakan instrumen Reksa Dana Saham.

Mandelbrot menemukan bahwa passive investing, yaitu membeli sejumlah equity dan membiarkannya untuk waktu yang cukup lama, jauh lebih menguntungkan daripada aktif melakukan pembelian setiap harinya.

Saya percaya bahwa Reksa Dana Saham adalah wujud dari passive investing. Secara alamiah, kita melihat bahwa emas, minyak bumi terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu di bumi ini.

Demikian juga pada saham. Keuntungan di dalam pasar saham akan didapat dari terjadinya pelonjakan-pelonjakan harga yang –-- sayangnya–-- kita tidak tahu kapan.

Studi oleh Ibbotson Associates menemukan keyataan bahwa US$1 yang diinvestasikan ke dalam pasar saham, akan bernilai US$1.114 pada akhir 1995.

Tapi kalau kita kehilangan 35 bulan terbaik selama 69 tahun rentang waktu investasi ini, uang Anda hanya menjadi US$10,16. Universitas Michigan juga menemukan hal yang sama. Hasil pengamatan atas 7.802 trading days, periode 1963 – 1993, investor yang menginvestasikan US$1, dan tetap selalu berada di dalam pasar menemukan investasinya menjadi US$24,30. Sedangkan investor yang kehilangan 90 hari terbaik (setara dengan 1,1% dari seluruh trading days), hanya akan mendapatkan US$2,10. Jadi, sekali lagi, bertahanlah di dalam pasar.

Hal ini juga sejalan dengan apa yang ditemukan oleh Siegel. Seseorang yang melakukan investasi sebesar US$1.000 pada tahun 1929, yaitu pada saat pasar jatuh dan tetap berada di dalam pasar & melakukan reinvestasi dividen, mendapatkan US$4.440 pada tahun 1954.

Sedangkan bila pasar tidak mengalami crash, orang tersebut hanya mendapatkan US$2.720. Jadi, jatuhnya pasar dapat dianggap seperti filter bagi orang-orang yang memiliki visi jangka panjang.

Fundamental Investasi

Inilah yang sepatutnya dipahami mengenai investasi:

(1) Saham sebagai tempat investasi yang dapat memberikan return yang kompetitif. Mendapatkan return yang lebih besar adalah esensial dalam berinvestasi. Anda bisa membeli Reksa Dana yang memiliki Indeks, atau pun sekedar diinvestasikan ke pasar saham

(2) Komitmen untuk jangka panjang. Terimalah kenyataan bahwa dalam jagka pendek pasar akan volatil dan tetap lah di sana.

(3) Mulailah pada usia semuda mungkin.

(4) Aturlah portfolio Anda, sesuai dengan kemampuan mental Anda untuk menghadapi volatilitas pasar.

(5) Teruslah belajar untuk semakin memahami dunia investasi.

Penutup

Mulailah menabung dan menabung dan menabung dan menabung lagi. Kemudian investasi, investasi dan investasi. Sebagaimana Thomas Stanley menemukan korelasi yang positif antara menabung, berinvestasi dan kekayaan.

Dalam waktu 20 tahun dari sekarang, Anda akan mendapatkan keuntungan yang jauh melebihi apa yang Anda bayangkan.

Koran Kompas, 13 November 2005 menyajikan berita mengenai seorang wanita berusia 27 tahun yang menghabiskan Rp. 150.000 per hari ke café, belanja dan lainnya sebagai pelampiasan atas stres di kantor. Jika dia mengetahui mengenai manfaat berinvestasi dan hanya menghabiskan Rp. 50.000 kemudian menyimpan Rp. 100.000 per hari. Dalam waktu setahun dia bisa mengumpulkan lebih dari Rp. 35.000.000. Tiga tahun kemudian, pada usia 30, dia memiliki lebih dari Rp. 100 juta. Bila ia menginvestasikan Rp 100 juta dan membiarkannya selama 20 tahun. Dengan asumsi mendapatkan annual return sebesar 15.5% per tahun, maka uang tersebut akan menjadi lebih dari Rp 1,7 Miliar! (Sebaliknya, dengan menabung, dia tidak akan pernah bisa mengumpulkan sebanyak ini seumur hidupnya).

Dia bisa pensiun pada usia 50 tahun, membeli tiket first class dan terbang ke tempat pariwisata yang eksotik, atau sekedar membeli mobil, atau … memberikan sebagian kekayaannya kepada yayasan amal favoritnya.

Semakin hari, pensiun semakin dekat. Mulailah menabung, jangan menunggu hingga tua. Mulai jugalah berinvestasi, dan seriuslah mempelajari berbagai tawaran Reksa Dana. Bila perlu ujilah terlebih dahulu bagaimana mereka mengelola reksa dananya. Mintalah performansi reksa dana dalam waktu 5, atau bahkan 10 tahun terakhir ini.

Bandingkan dengan pergerakan inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan. Karena tidak semua Reksa Dana Saham yang ada dapat tumbuh di atas IHSG.

Gol kita adalah mendapat return yang mengalahkan pasar, bukan sekedar mengekor pasar. Berbincang-bincang lah dengan Fund Manager reksa dana tersebut dan mintalah kejelasan apa strategi yang dilakukan dalam me-manage dananya. Bila masih ragu, mulailah dengan sejumlah dana yang tidak banyak, kemudian ikutilah feeling dari pasar. Karena, selama Anda masih berada di ‘luar’ pasar, Anda tidak akan pernah merasakan ritmenya.

Pelajari buku-buku mengenai investasi, bergaullah dengan investor lainnya. Bila perlu, diskusikan juga dengan Fund Manager bagaimana cara mengurangi volatilitas investasi Anda.

Setelah rasa percaya diri mulai tumbuh, mulai lah menambah jumlah investasi Anda secara perlahan, sesuai dengan kemampuan. Buatlah observasi sendiri atas pertumbuhan investasi Anda. Dengan melakukan ini, saya percaya Anda akan memiliki masa depan yang sangat baik, pesiun dengan tenang dan nyaman.

Selamat memulai!



Read More......

6/28/2008

Penjelasan Mengenai Option

Apa itu options?
Options adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.



Ada berapa tipe options?
Options ada dua tipe yaitu Call options dan Put Options

Apa itu call options?
Call Options adalah kontrak resmi yang memberikan Hak untuk membeli sebuah asset pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

Apa itu put options?
Put options adalah kontrak resmi yang memberikan Hak untuk menjual sebuah asset pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. (kebalikan dari Call Option)

Apa beda options dengan saham?
Options merupakan derivative dari saham .

Apakah options beresiko?
Ya options beresiko jika kita tidak mengerti dan memahami dengan baik bagaimana trading di options. Tapi jika kita mempelajarinya dengan baik kita dapat merubah resiko menjadi peluang.

Apakah options menguntungkan?
Ya , dengan dibantu berbagai macam strategi dan pemahaman yang baik maka options bisa sangat menguntungkan.

Siapa sih Megaoptions?
Mega Options merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan pemahaman mengenai options dan bagaimana trading di options.

Apa yang bisa Megaoptions berikan untuk saya yang masih pemula di options?
Mega Options memberikan pendidikan dan pelatihan baik teori maupun praktek di dalam trading options. Jadi baik orang awam sekalipun dapat mengerti karena kita ajarkan mulai dari pemahaman dasar sampai dengan orang tersebut bisa transaksi di options market.

Bagaimana untuk mendapatkan password ke MegaOptions Premium Member?
Premium member adalah layanan yang dikhususkan untuk alumni workshop Mega Options.

Apa itu Bullish?
Keadaan market yang cenderung naik

Apa itu Bearish?
Keadaan market yang cenderung turun

Apa itu Sideways?
Keadaan market yang cenderung stabil, tidak terlalu naik atau pun tidak terlalu turun

Dalam keadaan market seperti apa options bisa menguntungkan?
Options berbeda dengan saham. Options dapat menguntungkan di segala situasi pasar , baik yang sedang naik , turun maupun relative tidak bergerak, tergantung strategi yang diterapkan.

Bagaimana cara memilih saham yang baik?
Saham bisa naik karena memiliki beberapa faktor, yaitu pertumbuhan pendapatan dan juga pertumbuhan penjualan serta adanya inovasi dari perusahaan tersebut.

Apa yang disebut dengan time value?
Time Value merupakan nilai waktu yang terkandung dalam harga options sebelum expired.

Apa yang disebut dengan intrinsic value?
Nilai yang sudah terkandung dalam harga suatu options.

Bagaimana menentukan harga options?
Harga Options meliput Intrinsic value dan Time Value
Harga Options = Intrinsic Value + Time Value

Sejak kapan options ada di pasaran?
Options secara resmi diperdagangkan melalui Chicago Board Options Exchange sejak tahun 1973.

Apakah options ada pasar modal Indonesia?
Ya, ada beberapa tetapi masih jarang sekali ditransaksikan sehingga tidak likuid.

Berapa banyak saham yang ada optionsnya?
Ada ribuan saham yang memiliki options.

Apakah Investasi di options aman?
Ya, tergantung pemilihan dari broker masing masing. Beberapa di antaranya dijamin oleh pemerintah USA.

Broker mana yang biasa dipakai untuk investasi di options?
Ada banyak sekali broker options di luar negeri. Banyak yang menawarkan transaksi options online langsung melalui internet. Beberapa di antaranya adalah OptionsXpress, InteractiveBrokers, Ameritrade, ETrade

Kapan options expired?
Biasanya Options expired setiap hari Jumat ketiga setiap bulannya.

Apa yang dimaksud dengan ETF?
ETF singkatan dari Exchanged Traded Fund
ETF disebut juga sahamnya Index yang di dalamnya terdiri dari berbagai perusahaan yang menjadi anggota index tersebut.

Ada berapa banyak macam ETF?
ETF ada banyak, beberapa yang terkenal adalah DIA, SPY, QQQQ, IWM

Apa yang dimaksud dengan LEAPS?
LEAPS singkatan dari Long Term Equity Anticipation Securities.
Merupakan Options jangka panjang , biasanya 1 tahun atau lebih dan selalu expire di bulan januari.

Apa beda American Style dan European Style?
American Style = options bisa diexercised setiap saat sebelum kontrak tersebut expired
European Style = options bisa diexercised pada saat expiration time

Berapa Modal minimal yang dibutuhkan untuk Investasi di US Market?
Untuk pembukaan account di Interactive Brokers = $5000, dan di Options Xpress = $2000




Read More......

5/31/2008

REKSADANA, ALTERNATIF INVESTASI PEMODAL KECIL

Punya duit cupet tapi ingin merasakan gejolak pasar modal? Atau ingin kecipratan melonjaknya harga saham tanpa harus pusing memelototi angka dan nguping kiri-kanan? Cobalah reksa dana. "Celengan" baru ini menawarkan banyak keuntungan dan kemudahan. Tapi prinsip teliti sebelum membeli tetap harus dipegang.



________________________________________
Pusing memikirkan uang bukan dominasi mereka yang tak punya. Yang kelebihan uang ternyata juga pusing. Setidaknya itu dialami Mimi (35), ibu rumah tangga sekaligus wanita pekerja, seperti dikutip Kompas (23/3/1997). Awal tahun ini ia memperoleh bonus lumayan besar. Demikian pula dengan suaminya. Tapi kelebihan uang itu justru memusingkan kepalanya. Rencananya mau membeli rumah. Apa daya ternyata tak cukup.
Untuk sementara, kelebihan uang itu ditabung di sebuah bank swasta dengan bunga 13% per tahun. Tapi seperti pengakuannya, ia menjadi royal dalam berbelanja. Investasi emas, ia risi ketika harus menjualnya sewaktu memerlukan uang. Ketika ia mencoba memikirkan deposito, suaminya menawarkan kemungkinan memperbesar uang dengan membeli reksa dana. Dari beberapa brosur yang dibacanya, Mimi hampir merasa yakin ia bakal mengantungi lebih dari 17% dari hasil menanamkan uangnya di reksa dana. Bunga itu pun tak harus ditunggunya selama satu tahun seperti umumnya bunga yang diberikan bank.
"Perkawinan" manajer dengan bank
Reksa (= kumpul) dana atau istilah asingnya mutual fund sebenarnya bukanlah produk baru dalam bidang investasi. Seperti penuturan Tan Kok An, M.B.A., senior sssistant vice president Bank Danamon serta Frida Lidwina (23), fund executive Panin Securitas - penerbit reksa dana Panin Dana Optima dan Panin Dana Maksima, di Amerika jenis investasi ini sudah berusia lebih dari seabad. Tak heran kalau di sana investasi reksa dana tak ubahnya seperti tabungan saja. "Di Amerika sudah mengakar di masyarakat. Ibu-ibu rumah tangga pun investasi di mutual fund," kata Tan yang sempat kuliah di Amerika.
Prinsipnya, reksa dana adalah wadah yang mengumpulkan dana dari masyarakat untuk dikelola oleh manajer investasi dan diinvestasikan kembali ke pasar modal, seperti efek ekuitas (saham), efek berpendapatan tetap (obligasi), dan instrumen pasar uang (promes, wesel). Tujuannya tentu untuk memperoleh keuntungan lebih baik. Dana yang terkumpul tidak dipegang oleh manajer investasi, tapi disimpan dan diasuransikan oleh bank yang memperoleh izin dari Bapepam sebagai bank penjamin (kustodian).
Sejak maraknya reksa dana tahun 1996, sekarang telah beredar sekitar 60-an reksa dana dalam masyarakat. Dalam UU Pasar Modal 1995 disebutkan ada dua bentuk reksa dana, yaitu perseroan atau tertutup (close-end & limited liability atau corporote type) dan kontrak investasi kolektif (KIK) atau terbuka (open-end atau contractual type). Perbedaan kedua bentuk itu terletak pada tingkat likuiditas (kemudahan diuangkan) dan apa yang dijual kepada investor.
Reksa dana tertutup menjual saham, yang terbuka menjual unit penyertaan (UP). Pada reksa dana tertutup likuiditasnya 100% tergantung pada likuiditas bursa efek tempat ia dicatatkan. Pada KIK, manajer investasi wajib membeli kembali bila investor ingin menguangkannya. Karena sifat-sifat itu, reksa dana terbuka lebih diminati. Sampai saat ini hanya ada satu reksa dana tertutup yaitu BDNI Reksa Dana. Itu pun rencananya akan diubah menjadi reksa dana terbuka.
Berdasarkan portofolionya ada empat macam reksa dana. Pertama, reksa dana fixed income (berpendapatan tetap). Di sini minimum 70% dana yang terkumpul diinvestasikan ke dalam instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi, dan instrumen pasar uang seperti CD (certificate of deposito), CP (commercial papers), MTN (medium term note), dll. Kedua, reksa dana saham. Pada jenis ini minimum 70% dana terkumpul dibiakkan dalam instrumen efek ekuitas (saham). Ketiga, reksa dana campuran. Dana yang terkumpul dibagi rata antara pendapatan tetap dan efek ekuitas. Keempat, reksa dana pasar uang; 100% dana terkumpul ditanamkan dalam instrumen pasar uang (seperti deposito).
Dalam bahasa Frida, antara manajer investasi dan bank kustodian terjadi "perkawinan", membentuk sebuah keluarga bernama reksa dana. Bapepam bertindak sebagai saksi, yang juga akan mengawasi selama keluarga itu masih akur. Layaknya sebuah perkawinan, bank kustodian tidak boleh berasal dari "keluarga" manajer investasi dalam arti bukan afiliasi atau grupnya. "Misalnya Panin Securitas tidak bisa menunjuk Bank Panin sebagai kustodiannya. Sama aja bo'ong," contoh Frida. Keluarga ini bisa bubar atas persetujuan Bapepam.
Di Indonesia jabang bayi reksa dana sudah lahir sejak 1977. PT (Persero) Danareksa yang membidani kelahirannya dalam bentuk unit trust. Masa itu PT Danareksa didirikan untuk memasyarakatkan kepemilikan saham dan bukti kepemilikan perusahaan lainnya (financial assets). Caranya, Danareksa menjadi perantara keuangan dengan menjembatani masa jatuh tempo, denominasi, dan pengurangan risiko melalui diversifikasi investasi. Sertifikat Danareksa bisa dibeli hampir di seluruh Indonesia melalui bank-bank pemerintah yang menjadi agennya. Kurs jual-belinya pun akrab di telinga kita karena dipublikasikan lewat corong RRI, biasanya setelah siaran berita pukul 20.00 WIB.
Kalau akhir-akhir ini reksa dana tumbuh pesat, itu karena dipupuk oleh iklim pasar modal yang kondusif serta ditunjang oleh Bapepam yang rajin mendorong perusahaan sekuritas yang memiliki izin sebagai manajer investasi untuk membuka reksa dana. Menteri Keuangan pun ikut mendorong menjamurnya reksa dana dengan mengeluarkan SK yang memperbolehkan Dana Pensiun menanamkan uangnya di reksa dana meski dengan batasan maksimal 10% dari seluruh dana investasi untuk sebuah reksa dana.
Bebas pajak
Sebagai sebuah bentuk investasi, reksa dana tentu menjanjikan keuntungan. Ada dua bentuk keuntungan yang bisa diraih, yakni berupa uang tunai (dividen) seperti pada Danareksa dan pertumbuhan aset jika nilai efek dalam portofolio reksa dana meningkat. Pertumbuhan aset ini menjadi salah satu keunggulan reksa dana dibandingkan dengan tabungan atau deposito yang hanya memberikan pendapatan berupa bunga. Pendapatan dari dividen bisa dicairkan (redeem) atau diinvestasikan kembali untuk membeli UP tambahan pada reksa dana tersebut.
Selain berbuah untung, reksa dana juga bisa rugi karena termasuk dalam investasi non fixed income. Jadi bukan seperti deposito dengan bayangan keuntungan yang sudah tercetak hitam di atas putih. Meski Bapepam mengharamkan janji keuntungan kepada pemodal, namun sah-sah saja kalau manajer investasi mematok suatu target keuntungan berdasarkan pengalamannya. "Jadi tidak bisa kita bilang, 'Eh, ikut reksa dana dong. Nanti dapat untung 50%.' Tidak bisa itu, tapi mungkin," kata Frida.
Besar-kecilnya keuntungan investor sangat bergantung pada turun-naiknya nilai instrumen tempat reksa dana dibenamkan. Tapi soal bagaimana memainkan dana ke dalam pasar modal sepenuhnya tergantung pada manajer investasi. Investor tinggal ongkang-ongkang kaki sambil menunggu hasil.
Bagi investor tentu hal itu sangat menggoda. Investor tak perlu memelototi monitor dan menguping rumor serta menganalisis dan harus sport jantung, seperti yang terjadi pada investor saham. Investor akan semakin tergoda kalau tahu keuntungan reksa dana bukanlah objek pajak. Ini berbeda dengan deposito yang dikenai pajak 15%. Godaan lain, selain likuid dan dikelola oleh profesional, harganya relatif murah. Harga satu UP-nya Rp 1.000,- pada penawaran perdana. Setelah penawaran perdana, harga tersebut berubah sesuai dengan nilai aktiva bersih (NAB) yang merupakan nilai per-UP yang ditentukan berdasar rumus: total aktiva dikurangi total kewajiban, lalu dibagi jumlah UP yang terjual. Jadi bisa turun, bisa pula naik.
NAB itu mencerminkan nilai sebenarnya dari dana masyarakat pemodal yang ditanamkan dalam reksa dana pada satu periode, dan dihitung oleh bank kustodian untuk menjaga objektivitasnya. Hasilnya bisa dipantau pada surat kabar seperti Bisnis Indonesia atau Neraca Ekonomi.
Sama seperti saham, pembelian reksa dana pun ada batasan minimalnya. Juga batasan maksimalnya, yakni 1% dari total UP yang ditawarkan. Dengan demikian tidak ada monopoli dalam kepemilikan UP. Bagi yang masih tertarik dengan reksa dana tersebut tapi kepemilikannya sudah 1%, "Ya, harus memakai nama orang lain. Atau mencari reksa dana lain," ujar Frida.
Minimum kepemilikan reksa dana tidak ditentukan berdasarkan berapa persen UP yang harus dibeli, tapi berapa rupiah harus membeli. Beberapa reksa dana tidak mematok angka seragam. Ada yang sebesar Rp 250.000,-, "... seperti Panin Dana Maksima dan Panin Dana Optima dari Panin Sekuritas," ucap Frida. Namun ada juga yang Rp 500.000,-. Jika kinerja reksa dana tersebut bagus, Anda bisa menambah investasi. Target reksa dana memang pemodal retail.
Namun jangan keburu nafsu! Layaknya instrumen pasar modal lainnya, reksa dana rentan pula terhadap risiko (kerugian). Akan tetapi tidak seperti teman-temannya tadi, reksa dana mempunyai jurus untuk berkelit dari terkaman risiko. Ini karena sifatnya yang bisa didiversifikasikan portofolionya. Frida memberi contoh, "Panin Dana Maksima misalnya, yang termasuk reksa dana saham, bisa melakukan investasi di 30 saham yang berbeda dan beberapa bank dengan yield yang berbeda-beda." Otomatis risiko investasi satu bisa diimbangi oleh keuntungan investasi lainnya. "Dengan demikian, kalau saham mudah-mudahannya (tercapainya target - Red.) itu 25%, reksa dana bisa 30 - 35%. Ketidakpastian hasil ini harus dipahami oleh investor sebelum melakukan investasi dalam reksa dana," tambah Frida.
"Hantu" lain adalah risiko likuiditas yang timbul apabila secara serentak para pemodal melakukan penjualan kembali atau penebusan (panic selling). "Efeknya membuat NAB turun," papar Frida. Kalau NAB turun, keuntungan tentunya berkurang pula.
Dilihat dari harganya, reksa dana memang murah. Tapi jangan lupa dengan biaya lain yang harus diperhitungkan. Pertama, selling fee, yang dikenakan pada saat pembelian UP. Besarnya bervariasi antara 1 - 3%. Kemudian saat mau melikuidasi dikenai biaya redemption fee, yang besarnya bervariasi tergantung lama penyimpanan. Frida menegaskan, "Reksa dana ini bagus untuk investasi jangka panjang. Minimal enam bulan." Semakin lama investasinya semakin rendah redemption fee-nya. Masih ada biaya switching fee bagi yang ingin memindahkan jenis reksa dana ke dalam reksa dana lain yang masih dalam satu atap. Pada beberapa reksa dana biaya ini tidak ada.
Kenali diri sendiri
Reksa dana di negara-negara maju sudah sangat tua. Bank-bank besar umumnya memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang reksa dana. Dengan begitu catatan pengalaman mereka sudah panjang dan meyakinkan. Maka kalau bank tersebut membuka cabang di Jakarta dan membuka reksa dana, kita boleh merasa lebih aman.
Bagaimana dengan Indonesia?
Meski sudah lama, tapi reksa dana di Indonesia relatif baru berkembang. Karena itu, maraknya reksa dana di Indonesia saat ini perlu mendapat perhatian serius bagi calon investor. Fenomena booming di Indonesia tak bisa luput dari sikap latah. Ingat dengan kasus Pakto 1988 yang memberi iklim bagi menjamurnya bank-bank di Indonesia? Hasilnya bisa dilihat pada saat ini dengan banyaknya bank-bank bermasalah. Perilaku ini perlu mendapat perhatian investor.
Lepas dari fenomena menjamurnya reksa dana, sebelum memutuskan untuk bereksadanaria, calon investor patut mengenal diri sendiri. Apakah ia termasuk risk taker (berani menanggung risiko), netral, atau konservatif. Pengenalan ini erat kaitannya dengan produk reksa dana yang akan dibeli. Sejauh ini, investor tipe konservatif masih dominan dengan banyaknya produk reksa dana fixed income. Hal itu erat kaitannya dengan faktor risikonya yang relatif kecil. "Sejelek-jeleknya kinerja, tetap memperoleh kupon bunga," begitu kira-kira kilah mereka.
Dalam memilih reksa dana, Frida memberi saran. "Lihat dulu profil perusahaan. Kemudian pengalaman serta kredibilitas manajer investasi dan perusahaannya." Pertimbangan lain yang perlu diambil adalah kredibilitas serta bonafiditas lembaga pendukungnya. Perilaku manajer investasi dalam meraih target perlu pula diperhatikan. Apakah akan bermain dinamis atau konservatif? Sebelum meneken kontrak, harus mengerti benar apa yang terkandung dalam prospektus yang diberikan. Jangan malu bertanya, sebab transparansi dan perhatian sangat dijunjung tinggi dalam investasi ini. Sebagai investor, Anda bisa bertanya berapa NAB hari ini. Kalau di saham, jika Anda memiliki modal kecil, bisa jadi terabaikan.
Hati-hati pula dengan iklan-iklan reksa dana yang menampilkan grafik. Informasi itu kelihatannya manis. Padahal banyak informasi pahit di belakangnya yang juga perlu diketahui. Dari rubrik konsultasi di Tabloid KONTAN asuhan Hasan Zein Mahmud terungkap, banyak pertanyaan tentang reksa dana berkaitan dengan iklan yang ada di media cetak.
Jika sudah dipahami betul lika-liku di balik reksa dana, bolehlah kemudian berencana untuk membelinya. Caranya sangat gampang. Syaratnya pun tak bertele-tele; punya uang, kartu identitas diri, serta rekening di bank. Anda tinggal datang ke manajer investasi atau agennya, meminta formulir, dan mengirim sejumlah uang sebagai tanda pembelian ke nomor rekening bank kustodian. Bukti transfer, formulir yang telah diisi, serta fotokopi identitas diri kemudian diserahkan ke manajer investasi. Anda pun sudah memegang sejumlah UP dan tinggal menunggu berbiaknya dana. Selanjutnya Anda akan menerima laporan perkembangan tentang reksa dana dan informasi lain yang relevan. Untuk mengurangi risiko, sebarlah dana dalam beberapa reksa dana.
Lepas dari semua kekurangan yang ada saat ini, kalau dikelola oleh ahli-ahli yang profesional dan berpengalaman, reksa dana merupakan alternatif investasi yang menarik. Di reksa dana, modal kecil bersatu bersama dengan modal kecil lainnya sehingga menjadi besar. Dengan demikian sebaran investasinya pun bisa menjadi lebar sekali, sehingga kalau ditinjau dari risk bearing dan risk avoiding bisa dilakukan penyebaran risiko.
Nah, kecil itu selain indah ternyata bisa mengurangi risiko dan … menguntungkan juga! (Yds Agus Surono)

Read More......

Transaksi Saham

Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan keuntungan dari transaksi investasi yang mereka la-kukan. Para investor yang bermain di pasar modal, khususnya saham, pasti memiliki motivasi yang sama pula, yaitu mendapatkan keuntungan.

Bermain saham memiliki potensi keuntungan dalam 2 (dua) hal, pertama, pembagian deviden dan kenaikan harga saham (capital gain).
Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang saham. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Bentuk dari diveden itu sendiri, bisa berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham. Sedangkan capital gain, didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli. Di mana keuntungan didapat bila harga jual saham lebih tinggi dari harga beli saham.
Ini hanyalah sepotong dari keseluruhan bentuk investasi saham. Satu hal penting lain yang harus dipertimbangkan adalah ketidakpastian alias risiko. Karena investasi tidak akan terlepas dari pendapatan dan risiko. Hukum investasi yang tidak dapat dipungkiri adalah semakin tinggi ekspektasi pendapatan akan semakin tinggi pula risiko yang harus Anda ambil. Oleh karena mengenali tingkat toleransi Anda terhadap risiko akan memberikan masukan penting bagi Anda, apakah jenis investasi ini sesuai dengan apa yang Anda inginkan?
Tidaklah gampang untuk memutuskan saham mana yang akan Anda pilih dari sekian banyak saham yang tercatat (listing) di pasar modal. Sebelum Anda terjun, ikut ambil bagian dalam investasi di pasar modal khususnya saham, ada beberapa faktor penting yang menurut hemat kami harus Anda pertimbangkan sebagai investor.

Expected Rate of Return;E(r))
Dalam hal ini, E(r) bergantung terhadap tiga hal, yaitu harga pembelian, deviden dan kenaikan harga. Hal ini karena, potensi pendapatan atau keuntungan dari bermaian saham didapt dari dua jenis pendapatan yaitu, deviden dan capital gain.
Sebagin contoh, bila seorang investor membeli saham PT. A seharga Rp 5.000/lembar sahamnya seba-nyak 2 lot (1000 lembar saham) maka total investasinya sebanyak Rp.5 juta. Diharapkan tahun depan, perusahaan A akan membagikan dividen sebesar Rp 200/ lembar sahamnya dan pada saat itu harga dari saham mengalami kenaikan sampai harga Rp.5.600. Sehingga E(r) investor tersebut adalah sebesar 16 persen/tahun [(5600+200-5000)/5000)].
Ekspektasi tingkat pengembalian dapat diukur dan diperhitungkan dengan adanya horizon waktu yang telah ditetapkan. Dikaitkan dengan perencanaan investasi yang akan seharusnya Anda lakukan, penetapan horizon waktu harus disesuaikan dengan jangka waktu pencapaian tujuan keuangan yang Anda dan keluarga inginkan.

Risiko
Risiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, karena bisa saja, harga saham yang diharapkan naik malah mengalami penurunan atau Anda mengharapkan perusahaan akan beroperasi dengan baik dan mendapatkan keuntungan ternyata malah mengalami kerugian yang berakibat perusahaan harus memutuskan untuk tidak memberikan deviden kepada para pemegang sahamnya.
Dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di saham, investor sebaiknya juga mempertimbangkan tingkat toleransi mereka terhadap risiko. Jangan sampai bermain saham membuat Anda tidak bisa tidur dan stres.
Seorang investor dapat dikatakan risk averse (menghindari risiko) di mana mereka hanya mau mengambil investasi tanpa risiko atau risk-free investment. Sedangkan risk neutral (tidak mempertimbangkan risiko) adalah kelopok investor yang melihat investasi dengan risiko tinggi hanya sebatas ekspektasi tingkat pengembaliannya.
Yang terakhir adalah risk lover (menyukai risiko). Investor kelompok ini adalah mereka yang suka dengan risiko, di mana mengambil investasi dengan tingkat risiko tinggi juga karena kesenangan mereka terhadap risiko.
Jadi perlu adanya pertimbangan dalam menentukan tingkat toleransi Anda terhadap risiko agar Anda dapat memilih atau menentukan perimbangan yang optimal dari ekpekasi tingkat pengembalian dengan risiko dalam bertransaksi saham.
Menentukan tingkat toleransi Anda terhadap risiko dipengaruhi oleh banyak hal seperti usia, tingkat pendapatan, lingkungan di mana Anda dibesarkan, jangka waktu investasi, keadaan psikologis Anda dan masih banyak lagi. Bila secara keuangan Anda sudah mapan, di mana investasi yang Anda lakukan di saham tidak akan banyak mempengaruhi keadaan keuangan keluarga Anda maka secara mudah akan mengambil risiko yang tinggi.
Tapi bila investasi yang Anda lakukan pada instrumen saham sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi keuangan Anda dana keluarga khsususnya untuk jangka panjang, maka Anda cenderung berhati-hati dalam menentukan risiko yang akan diambil.

Premi Risiko (Pr)
Premi risiko adalah besarnya tambahan tingkat pengembalin yang diharapkan investor, sebagai kompensasi atas kesanggupan untuk menanggung risiko yang lebih besar. Secara matematis Pr merupakan selisih dari E(r) dengan suku bunga bebas risiko (rf). Tingkat suku bunga SBI atau deposito bisa menjadi pendekatan terhadap angka rf. Misalkan rf adalah sebesar 10 persen/tahun (berdasarkan tingkat suku bunga deposito) dan E(r) dari investor adalah 15 persen/tahun, sehingga investor mengharapkan nilai kompensasi sebesar 5 persen untuk risiko yang harus ditanggung.
Logikanya, investor tidak akan membeli saham bila E(r)nya £ rf, karena akan lebih aman menempatkan dana dalam bentuk deposito yang memberikan tingkat pengembalian yang pasti (tanpa risiko).

Pendapatan
Dalam uraian di awal pembahasan telah diberikan bahwa terdapat 2 (dua) potensi keuntungan dalam bermain saham, yaitu deviden dan capital gain. Melihat potensi keuntungan yang bisa didapat, bila Anda melihat jangka waktu yang panjang, saham dengan dividend yield-dividen atau saham dibagi harga 1 lembar saham di pasar-tinggi dapat menjadi alternatif pilihan. Di mana Anda akan memegang saham tersebut untuk mendapatkan keuntungan dividen yang regular setiap tahun. Sedangkan untuk investor yang tidak mengharapkan deviden dalam jangka waktu pendek, memilih saham perusahaan yang tingkat pertumbuhan labanya tinggi (growth stock).
Perusahaan sejenis ini biasanya tidak membagikan deviden atau memberikan deviden dalam jumlah kecil dan sebagian besar keuntungan perusahaan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan. Dalam jangka waktu panjang, investor diharapkan akan mendapatkan keuntungan atau pendapatan dalam bentuk kenaikan harga saham.
Bila Anda melihat atau memperhatikan Bursa Efek Jakarta, maka Anda akan mendapatkan sebagian besar dari investor individu yang bermain di sana hanyalah investor jangka pendek. Perusahaan sekuritas atau dana pensiun akan lebih melihat portofolio sahamnya dalam jangka waktu yang lebih panjang. Tetapi sayangnya dengan keadaan pasar modal saat ini yang kurang bergairah, membuat banyak investor, baik individu maupun institusi menunda waktunya untuk mengalokasikan atau menginvestasikan dananya di bursa saham. Semakin hari total volume transaksi di bursa efek kian tipis. Hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain keadaan ekonomi atau politik di Indonesia yang masih kurang kondusif.

Pajak
Setiap keuntungan atau pendapatan dari berbagai jenis investasi akan selalu dibebani oleh pajak. Demikian pula dengan investasi saham. pendapatan Anda dari deviden pasti dikenai pajak, demikian juga dengan pendapatan dari capital gain.
Perbedaannya, pajak dari capital gain baru dikenakan jika investor memperoleh keuntungan dari penjualan sahan yang dimilikinya. Hal ini mengapa perlu dipertimbangkan karena pajak bisa sangat mempengaruhi keuntungan yang potensial untuk Anda peroleh.
Sendi dasar dari semua bentuk investasi adalah adanya aturan main yang jelas dan transparan. Dalam bermain saham, para investor juga sangat mengharapkan bahwa bursa yang ada juga memberikan semua ini kepada mereka, sehingga para investor yang bermain di bursa tidak merasa dirugikan. Aturan, baik aturan pajak maupun aturan main para member Bursa harus dipegang teguh, sehingga memberikan nilai tambah kepada pasar itu sendiri. Yang pada akhirnya akan menarik investor untuk turut berpartisipasi dalam transaksi di Bursa khususnya saham.

Biaya Transaksi
Melakukan jual beli di bursa saham tidaklah gratis, investor dalam hal ini harus membayar biaya transaksi. Besarnya biaya transaksi sekitar 0,033 persen dari total biaya pembelian saham. Biaya transaksi lain adalah komisi, di mana besarnya bergantung dengan perusahaan pialang Anda, kisaran besarnya biaya komisi adalah 0.2 persen dari total harga pembelian saham. Hal ini karena perdagangan di bursa menggunakan jasa pialang (broker).
Sebelum melakukan perdagangan di bursa saham maka sebaiknya Anda mengetahui berbagai biaya yang harus Anda keluarkan setiap kali Anda melakukan perdagangan atau jual beli saham. Sehingga hal ini tidak membuat Anda bingung dan merasa dirugikan di kemudian hari.

Kondisi Keuangan Anda
Kondisi keuangan keluarga saat ini, yang menurut hemat kami perlu menjadi pertimbangan paling awal sebelum Anda memutuskan untuk bermain saham di Bursa. Bila Anda ingin ikut bertransaksi saham maka sebaiknya Anda sudah menganggarkan dana memang untuk investasi ini. Kebutuhan akan dana darurat atau pos dana untuk emergency fund harus dialokasikan terlebih dahulu. Jangan Anda menggunakan dana ini untuk berinvestasi. Karena kebutuhan yang tidak terduga, penempatan dalam investasi yang likuid menjadi prioritas.
Melakukan transaksi saham sebaiknya dilakukan bila keadaan keuangan keluarga Anda sudah cukup mapan. Mapan di sini diartikan sebagai keadaan di mana Anda memiliki dana yang cukup besar untuk turut berinvestasi di Bursa saham. Jadi berinvestasi dalam Bursa saham jangan sampai malah merusak tatanan keuangan keluarga yang telah Anda bangun bersama selama ini.
Satu hal yang juga harus diperhatikan adalah waktu yang Anda miliki untuk mengikuti perubahan atau analisa untuk membeli saham tertentu. Bila waktu Anda terbatas maka sebaiknya Anda mencoba dulu untuk bermain di Reksadana saham. Dengan bertransaksi Reksadana pengelolaan dana Anda serahkan kepada menejer investasi profesional.
Jadi banyak faktor yang perlu Anda pertimbangkan dan dipikirkan matang-matang sebelum Anda terjun ke dalam Bursa saham. Faktor-faktor di atas merupakan gambaran kasar dari seluk beluk investasi saham. Masih banyak ilmu yang harus ditimba, sehingga Anda mendapatkan keseimbangan komposisi tingkat pengembalian dengan risiko yang terkandung. Semoga pembahasan singkat ini memberikan masukan dan tambahan bahan pertimbangan agar Anda dapat mengambil keputusan terbaik bagi keuangan atau investasi yang Anda lakukan.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/?koleksi-artikel-utk-semua

Read More......

Program Edukasi Pasar Modal

Latar Belakang
Sejalan dengan semangat memajukan Pasar Modal Indonesia, khususnya mencetak investor-investor baru yang handal serta keinginan untuk menyebarluaskan pengetahuan dan informasi yang benar dan tepat tentang investasi saham, PT. Bursa Efek Indonesia mengadakan kegiatan pendidikan berupa pelatihan Pasar Modal bagi calon investor sebagai upaya menampung, merangsang dan mengarahkan animo masyarakat yang berminat menekuni pasar saham sebagai media investasi yang menguntungkan serta sebagai upaya mengoptimalkan dana-dana yang dimiliki untuk diinvestasikan di Pasar Modal.

Program Edukasi ini disajikan sesederhana mungkin disesuaikan dengan latar belakang serta profil masyarakat pada umumnya dengan tenaga pengajar yang profesional dari BEJ, KPEI, KSEI dan Danareksa.

Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Merangsang masyarakat untuk mempelajari investasi saham dengan benar sehingga menjadi investor handal, sekaligus menjadi contoh baik untuk menarik investor-investor baru baik retail maupun institusi.

Target Kegiatan
Peserta pelatihan terdiri dari kaum pengusaha, kaum eksekutif, akademisi, kelompok ibu-ibu arisan, calon pensiunan dan masyarakat umum lainnya, diutamakan yang belum pernah menjadi investor Pasar Modal.

Read More......

On Line Trading

Beberapa perusahaan sekuritas telah meluncurkan layanan online trading untuk memfasilitasi transaksi saham kliennya. Namun, investor yang memanfaatkannya masih sedikit. Mengapa?


Eva Martha Rahayu - Sejak akhir tahun 2004, Hishmad Abubakar makin getol bermain saham. Bukan akrena kesengsem oleh kecantikan pialang yang membantunya bertransaksi di Sarijaya Permana Sekuritas (SPS). Melainkan, hadirnya layanan online trading kian membangkitkan semangatnya untuk terus melakukan aksi jual-beli saham. Maklumlah, dengan fasilitas ini sistem transaksi lebih cepat, akurat, dan fleksibel.
"Kurang dari satu detik saya bisa bertransaksi saham di mana saja," ujar Hishmad yang dikenal sebagai preskom sebuah perusahaan ekspor-impor. Ia merasa diuntungkan dengan fasilitas online trading. Dulu, ketika transaksi saham masih konvensional, Hishmad mengaku sering kehilangan momen. Pasalnya, saat bertransaksi model lama, ia harus menelepon dulu ke broker sehingga memakan waktu lebih lama. Dengan demikian, pergerakan pasar yang diikuti tidak real time dengan kondisi market di lantai bursa. Tak pelak, posisi transaksi yang diinginkan - baik buy maupun sell - kerap terlewat lantaran pasar bergerak lebih cepat dibanding eksekusi instruksi order transaksi.
Mulanya, Hishmad merasa canggung bertransaksi ala online trading. Sebab, harus menggunakan beberapa alat pendukung canggih. Semisal, untuk akses SP Online milik SPS, ia mesti dibantu notebook yang terkoneksi dengan jaringan internet. Sementara itu, untuk melihat info pasar pergerakan saham, ia harus memakai provider lain, seperti ponsel. Toh, lama-kelamaan ia pun merasa terbiasa.
Menurut Hishmad, online trading cocok untuk investor yang bermain short term. Alasannya, dengan kecepatan akses, kesempatan untuk memanfaatkan emosi pasar tidak akan ketinggalan. "Dengan online trading, seolah-olah kita sedang berada di lantai bursa," tuturnya. Dengan demikian, ia percaya online trading secara tidak langsung turut membantu memaksimalkan capital gain investor. Wajar saja, lantaran investor bisa bermain saham lebih cepat mengikuti pergerakan pasar. Untuk meminimalkan resiko, ia mewanti-wanti jangan sampai ada kesalahan dalam pengetikan ataupun perhitungan transaksi. Sebaliknya, online trading kurang tepat bagi pemodal yang bersifat long term. Investor golongan ini tidak terlalu agresif memburu untung dari momentum sesaat.
Hadirnya fasilitas online trading tak lepas dari peran perusahaan sekuritas. di SPS misalnya, sejak awal berkomitmen tinggi untuk mempermudah nasabahnya bertransaksi. Karena itu, SPS meluncurkan online trading (SP Online). Menurut Mohammad Alfatih, Staf Riset SPS, online trading mampu memangkas proses transaksi, sehingga lebih sederhana. Nasabah bisa langsung transaksi secara online di mana saja, sehingga tak perlu datang ke kantor broker. Bisa saja inestor bertransaksi di rumah, di kantor sendiri, hotel, kafe, bahkan di dalam mobil, atau tempat-tempat santai lainnya.
Ikhwan Martias membenarkan online trading menguntungkan baik investor maupun pialang. Kelebihan perdagangan elektronik itu bagi perusahaan sekuritas, antara lain, lebih efisien dalam menekan biaya operasiona. Pasalanya, tidak perlu SDM banyak untun mengoperasionalkan. Selain itu, risk management lebih baik. Maksudnya, risiko perdagangan bisa terkontrol karena order yang tidak memenuhi aturan otomatis bakal ditolak. Dengan begitu, order yang masuk benar-benar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Nilai plusnya bagi investor apa? "Keuntungan online trading bagi investor di antaranya kecepatan transaksi 1-3 detik, tergantung pada kualitas jaringan Internetnya," ujar Manajer TI Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) itu. Alfatih menambahkan, dari sisi biaya, online trading lebih murah bagi investor yang ada di luar kota. Alasannya, online trading menggunakan jaringan Internet, sedangkan cara konvensional memakai kabel telepon interlokal.
Hanya saja, "Risikonya sangat tinggi bagi investor," tutkas Hishmad. Berdasarkan pengalamannya, jika kita salah ketik atau salah perhitungan, kerugian yang diderita investor cukup tinggi. Beda dari transaksi konvensional lewat telepon broker, bila ada kesalahan sebelum transaksi, broker akan memberi masukan atau informasi lebih dulu. Sebagai contoh, kesalahan menyebutkan kode emiten, posisi transaksi atau volume/nilai transaksi. Namun, di mata Ikhwan dan Alfatih, online trading tetap punya banyak kelebihan. "Paling-paling soal mengubah kebiasaan saja dari cara konvensional menjadi teknologi online," ujar Ikhwan.
Alfatih menegaskan, dibandingkan dengan cara konvensional, sistem baru ini butuh waktu lebih singkat untuk mengorder dan kapasitas transaksinya lebih tinggi. Juga, meminimalkan human error dan tingkat akurasinya lebih tinggi, karena sistemnya computerized. "Kerahasiaan transaksi investor bisa lebih terjaga dan aman lantaran masing-masing investor dibekali password," ujarAlfatih. Asyiknya lagi, di SP Online terdapat fasilitas chatting. Sarana ini bisa dimanfaatkan klien untuk berdiskusi dengan broker atau analis SPS sebelum mereka bertransaksi. Jaringan SP Online pun sudah terkoneksi dengan back office SPS, sehingga administrasi laporan keuangan, penagihan lebih rapi dan akurat.
Tak mau ketinggalan, Philip Securities Indonesia (PSI) mengaku layanan online trading miliknya yang dikenal sebagai Philip's On-Line Electronic Mart Systeem (POEMS) tak bisa dianggap remeh. "Melalui POEMS, informasi yang disajikan sangatlah lengkap," klaim Daniel Tedja, Presdir PSI. Misalnya, ada live price di mana investor dapat memantau pergerakan saham yang sedang berlangsung di bursa. Informasi yang bisa dilihat termasuk bid, ask, last, open, high, low, close, market depth, top 20 volume, gainers, & losers. Lalu, POEMS menampilkan account management, di mana investor dapat memonitor posisi outstanding, nilai portfolio, realized unrealized profitdan historikal transaksi.
Kelebihan lainnya, Daniel menambahkan, ada informasi corporate action, yaitu jadwal dan berita tentang emiten yang akan melakukan aksi korporasi (seperti cash/stock dividen, rights issue, stock split, reverse stock dan bonus share), tersedia grafik - POEMS menyediakan fasilitas charting intraday dan historical dengan berbagai macam indikator moving average, moving average convergence/divergence (MACD), relative strength index (RSI), dan stockastic.
Masih ada yang lain POEMS juga menyediakan technical recommendation. Nantinya analis PSI akan memberikan pilihan dan saran pada investor dalam bentuk bagan tebhnical analysis indicator untuk mengambil keputusan dan langkah yang tepat dalam berinvestasi yang sesuai dengan keuangannya. Dan, sama dengan online trading lainnya. POEMS mampu mengurangi resiko short sell, overtrading dan kesalahan bertransaksi. "Kami berupaya memberikan informasi selengkap mungkin untuk memudahkan para nasabah," tutur Daniel.
Kendati demikian, PSI tidak bermaksud melepas begitu saja para nasabahnya bertransaksi sendiri. Maka, perusahaan sekuritas ini mencanangkan: high tech high touch. "Artinya, kami menyediakan sarana dengan teknologi canggih, dan tetap melayani transaksi konvensional dengan layanan advis maksimal bagi para nasabah," ungkap Daniel.
Berapa fee yang dipungut broker atas layanan online trading? Rata-rata perusahaan sekuritas mengaku tidak memungut fee khusus dari transaki online. Fee yang berlaku umum sebagaimana biasanya: fee pembelian 0,25% dan fee penjualan 0,35%. "Untuk menjadi member POEMS, nasabah tinggal daftar dan menempatkan deposit awal Rp 5 juta untuk nasabah ritel," papar Direktur PSI Thessalonica Winarto. Sementara itu di SSI dikenakan biaya administrasi Rp 100 ribu per bulan plus deposit awal Rp 2 juta. Susan Sianipar, Wealth Marketing SSI, menambahkan, dana deposit sebesar itu pun untung kepentingan nasabah semata. Di SPS juga tidak ada biaya tambahan. "Setiap nasabah baik korporat maupun ritel yang telah punya account di kami otomatis bisa mengakses SP Online," Alfatih menegaskan.
Toh, pemanfaatan online trading secara luas masih perlu waktu. Lihat saja, di sejumlah perusahaan sekuritas yang telah mamfasilitasi perdagangan elektronik itu, tidak serta-merta direspons antusias oleh para kliennya. Nasabah masih banyak yang belum aware dengan online trading. Sebagai gambaran, di PSI yang notabene 90% nasabah riten dan 10% korporasi, cuma ada 250 nasabah yang telah memanfaatkan online trading atau sekitar 25-30% total klien. Sementara itu, di SSI sejak Samuel Online Trading diluncurkan tahun 2002 baru ada 30% total nasabah yang sudah menjalankan online trading. "Nasabah kami yang banyak menggunakan online trading dari ritel. Kalau korporat lebih suka cara konvensional dengan pertimbangan nilai transaksinya lebih gede," Susan menerangkan.
Memang, saat ini kontribusi pendapatan dari online trading belum signifikan. Akan tetapi, nantinya perusahaan sekuritas menargetkan kenaikan revenue disumbangkan oleh sarana online trading."Sekarang andir revenue POEMS baru sekitar 1% tiap bulan dan nantinya kami harapkan meningkat lagi. Untuk mendukung target itu, kami akan terus kembangkan cabang ke daerah-daerah," kata Daniel. Setali tiga uang, manajemen SSI berambisi mengatrol pendapatan dari layanan online trading, "Ke depan kami proyeksikan revenue perusahaan naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya dengan bantuan online trading," Ikhwan menuturkan.

Read More......

Tujuh Strategi Berinvestasi Reksa Dana

Oleh Ivan Indrapermana
Manusia tidak pernah bisa lepas dari cinta. Sejarah panjang manusia telah membuktikan hal ini: tanpa cinta terjadi perang, keputusasaan, bunuh diri, pertengkaran dan seterusnya. Jelas hanya cinta yang dapat menyelamatkan hidup manusia dari kehancuran. Oleh karena itu sangat tidak berlebihan jika dikatakan bahwa cinta juga mampu menyelamatkan salah satu bentuk investasi manusia: reksa dana. Karena reksa dana adalah instrumen investasi yang mulai populer, penulis akan menggunakan strategi cinta yang sudah lama populer: strategi cinta terhadap pasangan hidup.



Strategi Cinta Pertama: “Love will find you if you try.”

Jika anda tidak pernah memikirkan cinta, ia tidak akan pernah menghampiri anda. Kebanyakan orang terlalu sibuk bekerja. Mereka tenggelam dalam rutinitas sehari-hari yang membosankan, atau terlalu asyik mencari kebahagiaan yang semu: kekayaan, ketenaran, kekuasaan. Mereka lupa bahwa ada kebahagiaan yang sejati yaitu cinta. Cobalah membuka diri anda terhadap urusan cinta. Cobalah sesekali waktu membayangkan kehidupan cinta anda. Kelak kekuatan cinta akan terpancar dari dalam diri anda.

***

Banyak peristiwa dalam hidup yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan. Misalnya pernikahan, kelahiran anak, perawatan untuk orang tua, pensiun, dan sebagainya. Sayangnya tidak banyak orang yang pernah memikirkan peristiwa-peristiwa tersebut jauh hari sebelumnya. Yang sering terjadi adalah orang lebih bekerja keras untuk mengangsur rumah baru setelah menikah, dan lebih bekerja keras lagi ketika anak pertama lahir. Dengan meluangkan waktu untuk membuat tujuan dan rencana keuangan, kemudian merealisasikannya, kelak anda dapat melewati peristiwa-peristiwa hidup dengan lebih mantap.
Berinvestasi adalah salah satu cara yang signifikan untuk mencapai tujuan keuangan. Investasi tanpa tujuan keuangan yang jelas tidak akan membuahkan hasil yang optimal. Begitu pula dengan investasi pada instrumen reksa dana. Ada berbagai jenis reksa dana, dan masing-masing memiliki karakteristik yang unik. Jika tidak memiliki tujuan dan rencana keuangan yang jelas, sangat besar kemungkinan anda memilih jenis reksa dana yang salah. Investasi dalam reksa dana akan sia-sia, bahkan mungkin merugikan anda.

Menurut Root & Mortensen (1996), tujuan keuangan sebaiknya tertulis, realistis, spesifik, berjangka waktu yang jelas, dan terperinci.[1] Agar semakin efektif, ada baiknya juga mendiskusikan tujuan anda dengan keluarga atau sahabat. Dengan demikian tujuan keuangan anda menjadi komitmen aktif, dan anda akan lebih konsisten dengannya.
Membuat tujuan keuangan memang tidak mudah, apalagi membuat rencana keuangan untuk mencapai tujuan tersebut. Untungnya ada cukup banyak buku yang dapat membantu anda membuat tujuan dan rencana keuangan. Perusahaan sekuritas yang baik tentu juga akan bersedia membantu anda dalam membuat tujuan dan rencana keuangan.

“Tentukan tujuan keuangan dan rencana keuangan anda”
Strategi Cinta Kedua: “Don’t wait for your prince.”

Cinta tidak akan datang jika anda hanya menunggunya datang. anda harus mencarinya. Jika anda sibuk menunggu cinta, akan ada dua hal yang dapat terjadi. Pertama, anda baru menyadari bahwa cinta telah menghampiri anda ketika ia telah melewati anda. Kedua, anda mengira cinta menghampiri anda padahal ia bahkan belum datang. anda baru memiliki hati sang Pangeran jika anda mendatangi dan membawa sang Pangeran ke puri anda.

***

Jenis reksadana saham memiliki volatilitas tinggi. Berusaha mengikuti volatilitas tersebut, membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi, mungkin terlihat menyenangkan dan memberikan tingkat pengembalian yang besar. Masalahnya adalah mengikuti volatilitas harga reksadana saham memerlukan keahlian dan pengalaman yang tinggi. Sedangkan kebanyakan investor tidak memiliki kedua hal tersebut. Mereka akan membeli pada harga yang tinggi dan menjualnya pada harga yang masih rendah. Sangat disayangkan, sebab sesungguhnya arah pergerakan pasar selalu dapat ditebak: berfluktuasi.

Beberapa penelitian terhadap perilaku investor di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa strategi trading menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih kecil daripada buy-and-hold.[2] Alasannya, trading menimbulkan: biaya operasional (riset dan komunikasi), opportunity cost (kesempatan yang hilang) karena menahan kas, komisi untuk broker, dan pajak. Hasil penelitian tersebut masuk akal terutama jika diterapkan pada investor individual, yang tidak memiliki banyak waktu, tenaga, dan dana untuk melakukan riset. Sehingga informasi yang mereka peroleh hanyalah perubahan angka di surat kabar setiap hari.

Reksa dana saham dan reksa dana lainnya (kecuali pasar uang) merupakan instrumen investasi jangka panjang. Maka tidak ada gunanya memperhatikan volatilitas jangka pendek, dan menjadikan volatilitas tersebut sebagai dasar pertimbangan untuk membeli atau menjual. Dengan berinvestasi untuk jangka panjang, nilai pasar reksa dana anda secara rata-rata akan selalu lebih besar daripada harga belinya. anda berarti membuat volatilitas pasar bekerja melindungi nilai investasi anda. anda pun tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengamati pergerakan nilai reksa dana setiap hari. anda tidak perlu menunggu kapan harga suatu reksa dana tinggi atau rendah.

“Don’t Time the Market”

Strategi Cinta Ketiga: “Find a man that best suit for you”

Dalam mencari pasangan, anda tidak mencari yang terbaik, tetapi yang terbaik untuk anda. Artinya ia harus cocok dengan kepribadian anda. Sulit membayangkan mendapatkan orang yang terbaik. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tugas anda bukan menjumlahkan kelebihan dan kelemahannya, tetapi mencocokannya dengan kelebihan dan kelemahan anda sendiri. Yang paling cocoklah yang anda pilih.

***

Setiap jenis reksa dana memiliki karakteristik yang unik sesuai dengan tujuan investasinya.
Pastikan keaslian reksa dana anda:

1. Mintalah pernyataan tertulis bersama dari bank, manajer investasi, dan bank kustodian bahwa bank memang memasarkan reksa dana si manajer investasi dan diadministrasikan oleh bank kustodian.
2. Pastikan di prospektus tertulis: siapa manajer investasi, bank kustodian, dan bank-bank yang memasarkan reksadana.
3. Bacalah sendiri prospektus, bertanyalah sampai benar-benar jelas. Jangan biarkan semua administrasi dikerjakan oleh pegawai bank.
4. Mintalah laporan perkembangan investasi pada bank atau manajer investasi setiap bulan.
Sumber: Kompas Cyber Media, Selasa 14 Desember 2004
Sebelum memilih reksa dana, anda harus menentukan tingkat pengembalian yang anda butuhkan, dan tingkat risiko yang dapat anda tanggung. anda juga harus menentukan berapa lama akan berinvestasi di reksa dana. Kecuali reksa dana pasar uang, reksa dana lainnya adalah instrumen investasi jangka panjang. Artinya anda harus berinvestasi setidaknya lebih dari 1 tahun untuk hasil yang lebih optimal. Setelah itu, anda baru dapat memilih reksa dana yang sesuai dengan karakteristik anda. Perusahaan sekuritas yang baik pasti bersedia membantu dalam menentukan karakteristik tingkat pengembalian dan risiko anda. Biasanya melalui kuesioner atau pertanyaan-pertanyaan lisan. Ingatlah bahwa yang menjadi pertimbangan adalah kecocokan suatu reksa dana terhadap karakteristik investasi anda, bukan seberapa besar tingkat pengembalian reksa dana tersebut.

Anda juga harus berhati-hati dalam memilih pengelola reksadana. Kualitas pengelola reksadana berpengaruh terhadap kinerja reksa dana anda. Dalam setiap prospektus reksa dana pasti terdapat bagian tentang latar belakang dan track record pengelolanya. Sebagai permulaan, sebaiknya anda hanya mempertimbangkan pengelola reksa dana yang sudah mapan.

“Carilah reksa dana yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anda”

Strategi Cinta Keempat: “Don’t put all your love in one man”

anda mungkin sudah menemukan calon yang tepat. Tetapi sebaiknya anda tetap tidak menutup mata terhadap calon-calon lainnya. Jika dunia sudah terasa milik berdua dan tiba-tiba ia meninggalkan anda, dunia anda akan hancur. Untuk menghindarinya, bagilah dunia ini dengan orang ketiga, keempat, dan seterusnya. Tetaplah berjaga-jaga, sebaik apapun calon anda. Dan cara berjaga-jaga yang terbaik adalah dengan memiliki lebih dari satu calon.

***

Diversifikasi berarti menyebarkan uang anda ke dalam beberapa jenis investasi. Tujuan diversifikasi adalah mengamankan kinerja portofolio investasi anda. Dengan diversifikasi, kinerja buruk suatu investasi dapat diimbangi oleh kinerja baik investasi lainnya. Reksa dana memungkinkan anda melakukan diversifikasi investasi pada berbagai industri, perusahaan dan instrumen keuangan tanpa memperhatikan jumlah uang anda.

Akan tetapi, diversifikasi pada suatu reksa dana sebenarnya hanya menghilangkan financial risk atau interest rate risk saja. Para manajer investasi melakukan riset yang mendalam sehingga dapat memilihkan saham atau obligasi perusahaan-perusahaan terbaik ke dalam reksa dana anda. Tetapi, mereka tidak dapat berbuat apa-apa jika terjadi krisis yang melanda industri tertentu. Dengan kata lain, memiliki sebuah reksa dana tidak melindungi anda dari market risk. Untuk melawan inflation risk, anda dapat menggunakan reksa dana jenis saham atau campuran, yang memiliki hasil lebih tinggi atau sebanding dengan tingkat inflasi.
Jenis-jenis risiko :

1. Market risk: pergerakan seluruh investasi pada suatu pasar secara bersamaan dan searah
2. Financial risk: pergerakan arah keuangan sebuah perusahaan
3. Inflation risk: pergerakan inflasi dan daya beli masyarakat
4. Interest rate risk: pergerakan arah suku bunga

Memiliki lebih dari satu jenis reksa dana akan mengurangi market risk yang harus anda tanggung. Misalnya, memiliki reksa dana saham dan pendapatan tetap sekaligus. Jika terjadi krisis yang menekan pasar saham –dan tentunya menekan reksa dana saham-, portofolio anda masih memiliki reksa dana pendapatan tetap yang berkinerja baik. Begitu pula jika terjadi peningkatan suku bunga yang menekan harga obligasi –dan tentunya menekan reksa dana pendapatan tetap-, portofolio anda tidak akan terganggu sebab masih memiliki reksa dana saham yang berkinerja baik. Memiliki beberapa reksa dana sejenis yang berbeda alokasi asetnya juga merupakan bentuk diversifikasi. Meski cara ini kurang efektif karena anda tidak bisa mengendalikan keputusan manajer investasi dalam mengelola reksa dana anda.

Dengan hanya berinvestasi pada reksa dana, betapa pun terdiversifikasinya, anda masih memiliki market risk dan inflation risk yang besar. Untuk mengurangi kedua jenis risiko tersebut, berinvestasilah juga pada instrumen lainnya: properti, emas, dan sebagainya.

“Optimalkan dengan diversifikasi”

Strategi Cinta Kelima: “Keep lightening your fire of love”
Seperti tanaman yang harus selalu disiram agar tidak layu, begitu pula cinta. Cinta tidak akan bertahan jika tidak pernah dirawat. Bagaimana cara merawatnya? Mudah. Selalu ungkapkan rasa cinta anda dalam setiap kesempatan, jangan pernah berhenti.
***

Uang yang digunakan untuk investasi sebaiknya merupakan sisa penghasilan yang telah digunakan untuk tabungan dan konsumsi. Tujuannya agar rencana investasi tidak terganggu oleh keperluan sehari-hari. Kebanyakan instrumen investasi memerlukan banyak uang untuk memulainya. Sebut saja properti, emas, saham, dan sebagainya. Sayangnya tidak semua orang memiliki banyak uang untuk diinvestasikan. Tidak banyak orang yang dapat memulai suatu investasi tanpa mengorbankan keperluan sehari-harinya.
Siapkanlah pendidikan anak
Investasikanlah Rp 1,2 juta saja pada suatu reksa dana secara rutin setiap tahun. Dengan tingkat pengembalian rata-rata 15%, nilai investasi akan menjadi Rp 91 juta pada tahun ke-18. Lebih dari cukup untuk seluruh keperluan kuliah di perguruan tinggi negeri favorit selama 4 tahun.Investasi pada reksa dana menjawab permasalahan ini. Investasi pada reksa dana dapat dimulai hanya dengan Rp 100 ribu atau Rp 1 juta. Jumlah yang relatif kecil dibandingkan instrumen investasi lainnya. anda dapat menggunakan keunggulan reksa dana ini sebagai strategi untuk mencapai tujuan keuangan anda.

Anda dapat berinvestasi reksa dana secara rutin tanpa mengorbankan keperluan rutin. Gunakanlah sisa penghasilan bulanan anda setelah tabungan dan konsumsi untuk membeli reksa dana. anda mungkin hanya dapat membeli sejumlah minimal reksa dana, tetapi jika dilakukan secara rutin akan memberi hasil yang mencengangkan. Manfaatkanlah tujuan keuangan anda untuk memberi panduan seberapa besar investasi rutin tersebut. Penghasilan kecil tidak lagi menjadi alasan untuk tidak berinvestasi.

“Berinvestasi rutin”

Strategi Cinta Keenam “Always together in joy and sorrow”
Cinta berarti setia, selalu mendampingi orang yang dicintai dalam suka maupun duka.
***
Jika anda selalu khawatir dengan volatilitas pasar, strategi keenam ini sangat bermanfaat. Tujuan strategi ini adalah membuat nilai investasi reksa dana anda selalu dibawah harga pasar pada suatu periode. Dengan demikian, kemungkinan anda menjual reksa dana dengan untung semakin besar. Yang perlu dilakukan hanyalah investasi dengan jumlah yang konsisten setiap periode. Kemudian biarkan volatilitas pasar membuat nilai investasi anda lebih besar daripada harga pasar.
Dengan strategi ini, anda membeli lebih banyak reksa dana ketika harganya rendah, dan membeli lebih sedikit reksa dana ketika harganya tinggi. Semakin pasar berfluktuasi, strategi ini bekerja semakin baik.

“Biarkan volatilitas bekerja untuk anda”


Strategi Cinta Ketujuh “Let time prove your love”

Tidak ada yang bisa membuktikan cinta selain waktu. Anda mungkin tidak menyadari kedahsyatan cinta sampai anda menemukan bahwa anda telah hidup bersama puluhan tahun…
***
Dalam reksa dana, hasil investasi setiap periode diinvestasikan kembali pada periode berikutnya. Sehingga tidak ada aset yang tersia-sia. Seperti dalam konsep bunga berbunga, waktu menjadi faktor pengali yang dahsyat. Reksa dana adalah investasi jangka panjang, maka lihatlah ke jauh ke masa depan.

Berinvestasi pada reksa dana membutuhkan kesabaran. Anda tidak dapat mengharapkan hasil yang dahsyat hanya dalam waktu satu atau dua tahun. Perlu waktu lebih lama lagi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Terapkanlah tujuan keuangan anda dengan disiplin. Memang lama, tetapi lebih mudah. Terapkan tujuan keuangan anda dengan disiplin dan biarkan waktu bekerja untuk anda.
“Biarkan waktu bekerja untuk anda”

Reksa dana memang bukan cara tercepat untuk mencapai tujuan keuangan anda, tetapi penulis yakin inilah cara yang termudah dengan risiko yang terukur. Selamat berinvestasi reksa dana.


Daftar Pustaka
Arffa, Robert C. Expert Financial Planning. New York: John Wiley & Sons, 2001.
Root, Jack B. & Douglas L. Mortensen. The 7 Secrets of Financial Success. Chicago: Irwin, 1996.
“Reksa Dana Saya Ini ‘Beneran’ Enggak Sih?”, Kompas Cyber Media, 14 Desember 2004.


*) Ivan Indrapermana adalah mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Read More......

Reksa Dana

Posted on August 19, 2007 by John Item
Dagangan Baru di Bursa Saham
Kun Wahyu Winasis

MULAI berpalingnya para pemilik dana ke industri reksadana dimanfaatkan benar oleh para manajer investasi (MI). Seolah berpacu dengan waktu, banyak pengelola dana kini gencar menawarkan produk barunya. Sarana berinvestasi yang ditawarkan pun semakin variatif. Salah satunya reksadana indeks obligasi, yang baru saja dirilis oleh PT Bahana TCW.


Dalam sebuah tulisannya, John D. Item, Head of Asset Management Danareksa Investment Management, mengatakan, reksadana indeks (RDI) sebenarnya merupakan reksadana yang dikelola secara pasif. Sebab, perubahan portofolio yang menjadi patokan indeks relatif kecil. Tujuan utama reksadana semacam ini adalah menghasilkan kinerja yang mengikuti kinerja indeks tertentu. Misalnya indeks harga saham gabungan (IHSG) atau Jakarta Islamic Indeks (JII).
Lantaran perubahan portofolio tak terlalu banyak, biaya pengelolaan reksadana ini juga lebih rendah. Sebagai gambaran, di Amerika Serikat, rata-rata rasio biaya pengelolaan produk RDI sekitar 0,6%. Sementara reksadana lain angkanya bisa mencapai 2%.













Biaya-biaya itu meliputi ongkos administrasi (selling fee, subscription fee, custody fee) dan biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya yang ditanggung reksadana untuk pembelian dan penjualan obligasi, saham atau instrumen lainnya.
Yang lebih penting lagi, diversifikasi risikonya lebih luas. Sebab, jumlah obligasi ataupun saham yang ada dalam portofolio indeks jauh lebih banyak. Sebagai gambaran, di reksadana biasa, jumlah portofolio yang dikelola berkisar antara 10-20 instrumen. Sementara indeks jumlahnya kebanyakan di atas 20.
Di dalam pembentukan portofolionya, ada dua metode yang dipakai, yakni replikasi penuh dan pengelompokan sampel. Untuk replikasi penuh, RDI akan membeli seluruh obligasi atau saham yang ada di indeks dengan bobot sama persis dengan indeks. Hanya saja, lantaran butuh biaya besar dan di-anggap kurang praktis, biasanya pengelola dana mengombinasikan metode ini dengan pengelompokan sampel.
Melalui sampel, jumlah obligasi atau saham yang dibeli bisa lebih sedikit, misalnya 70% dari total indeks. Dengan cara ini, biaya yang dikeluarkan relatif kecil sehingga bisa lebih efisien. Nah, karena tidak 100% sama persis dengan indeks, otomatis kinerjanya pun sedikit berbeda. Perbedaan itulah yang biasanya disebut sebagai tracking error. Besar kecilnya tracking error ini juga bisa menjadi indikator kemampuan seorang manajer investasi dalam mengelola reksadananya.
Lantas bagaimana dengan reksadana indeks obligasi Bahana? Sejatinya, produk ini sudah dirilis April 2005 silam. Namun, waktu itu, investornya sangat terbatas yaitu Executive’s Meeting of East Asian and Pacific Central Banks (EMEAP). Jenis reksadananya sendiri masih dikategorikan sebagai reksadana pen-dapatan tetap.
EMEAP, yang merupakan kumpulan 11 bank sentral di Asia— termasuk Bank Indonesia—kala itu menjadi sponsor Asian Bond Fund (ABF), demikian nama produk ini, dengan menginjeksi dana senilai Rp 300 miliar. Belakangan, Bahana berusaha untuk mengembangkan ABF menjadi reksadana indeks obligasi. Namun usaha itu baru mendapat lampu hijau dari Bapepam akhir 2006 silam.
DI AMERIKA BERKEMBANG PESAT
Dwina S. Wijaya, Direktur Utama Bahana TCW, berharap sampai akhir 2007 ABF-Indonesian Bond Indeks Fund bisa menjaring dana senilai Rp 500 miliar. Target utama investornya adalah institusi. Makanya, minimal investasi di produk ini sebesar Rp 100 juta. Meskipun demikian, Dwina juga tidak akan menolak apabila ada investor ritel yang hendak menginvestasikan dananya di produk ini.
Indeks yang akan dijadikan patokan, kata Dwina menambahkan, adalah Iboxx (Indonesian Bond Index). Iboxx merupakan indeks untuk pasar obligasi yang diterbitkan oleh International Index Company (IIC) pada 12 Mei 2005. Bank Indonesia sebagai sponsor juga hanya mengizinkan ABF sebagai pengguna tunggal benchmark tersebut. Jumlah obligasi yang akan dijadikan portofolio indeks ini sebanyak 24. Semuanya merupakan obligasi negara yang tersebar di seluruh tenor sesuai komposisi indeks.
Dalam produk ini, Bahana tidak melakukan replikasi penuh terhadap seluruh portofolio yang ada, hanya sekitar 80% saja. Sisanya akan dikombinasikan dengan portofolio aktif, seperti obligasi korporasi. Itu sebabnya, Bahana menetapkan tracking error maksimal 40 basis poin dari kinerja Iboxx. ”Selama ini rata-rata tracking error-nya cuma 7 basis poin,” ungkap Dwina.
Soal return, Budi Hikmat, Direktur Bahana, mengatakan, selama setahun terakhir cukup bagus, sekitar 28%. Hasil tersebut masih lebih tinggi ketimbang produk reksadana aktif yang berbasis SUN dan obligasi korporasi. Dengan performa seperti itu, Budi optimistis produk ini akan mampu memikat banyak investor. Apalagi, seperti dikatakan Dwina, mulai semester II nanti reksadananya diharapkan sudah bisa ditransaksikan di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Jika rencana itu berjalan mulus, ini merupakan yang pertama dalam sejarah pasar modal kita. Menurut Dwina, saat ini pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan sejumlah anggota bursa untuk menjadi market maker produk ini. ” Dengan adanya market maker, transaksi di bursa bisa lebih efektif,” katanya.
Bagaimana dengan investor ritel? Menurut Dwina, jika investor ritel berminat, ada baiknya mereka melakukan transaksi di bursa. Keuntungannya pun lumayan banyak. Dengan dana minimal, investor bisa berinvestasi di berbagai jenis obligasi negara. Namun, lanjut dia, agar bisa mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya investasi dilakukan dalam jangka panjang.
Selain investor lokal, lanjut Dwina, Bahana juga berharap investor asing. Soal risiko produk ini, Budi Hikmat menuturkan, akan tecermin dari kondisi pasar. Jika pasarnya sedang menurun, maka return yang dihasilkan juga ikut terpengaruh. Tapi Budi menegaskan, jika melihat Bank Indonesia juga ikut berinvestasi, tentunya produk ini tergolong prudent.
Bagi sebagian investor, kata John D. Item, produk yang hanya menawarkan kinerja, seperti kinerja pasar (indeks), mungkin kurang menarik. Padahal produk ini memiliki kinerja yang cukup baik. Sebagai contoh Jakarta Islamic Indeks (JII) yang selama 5 tahun terakhir menghasilkan kinerja 39%. Kinerja itu setara dengan kinerja reksadana saham (aktif) terbaik di Indonesia dalam periode yang sama.
Makanya, tidak mengherankan jika perkembangan RDI di Amerika cukup pesat. Di awal tahun 70-an, ketika mulai diperkenalkan ke publik, pangsa pasar RDI masih di bawah 5%. Tapi sekarang, angkanya sudah di atas 30%.
Lantas bagaimana peluangnya di Indonesia? Kita tunggu saja respons pasar nanti. o

Read More......

Mengenang 125 Tahun Meletusnya Gunung Krakatau

BULAN Agustus 120 tahun lalu adalah bulan penuh duka. Sekira 30 ribu orang di sekitar Selat Sunda mengalami bencana yang sangat dahsyat dengan meletusnya Gunung Krakatau. Gunung yang terletak di bawah laut di selat itu merupakan gunung aktif dan menarik perhatian dunia.



Sebetulnya pada Mei 1883, Gunung Krakatau telah menunjukkan kegiatannya yang terus bertambah.

Menurut Neumann van Padang, pada bulan tersebut telah terjadi letusan yang menyemburkan awan debu dan uap air sampai setinggi 1.100 meter. Mula-mula kegiatan Krakatau berawal dari kawah Perbuatan lalu menyusul kegiatan di kawah yang lain.

Kemudian pada pukul 10.00 WIB, Senin 27 Agustus 1883, Krakatau meletus dan menyemburkan ejekta yaitu debu dan batu apung ke angkasa.

Letusan itu adalah letusan dari kawah pusat, kawah parasiter, dan kawah di bawah muka laut. Menurut K. Kusumadinata, ejekta yang dilemparkan ke angkasa sebanyak 18 km kubik setinggi 80 km. Bunyi letusan terdengar jelas sampai jarak 200 km dan bahkan terdengar di Australia dan Singapura.

Debu yang dilontarkan ke angkasa menutup sinar matahari dan mendinginkan bumi. Majalah National Geographic dari Amerika Serikat mencatat penurunan suhu bumi karena letusan Krakatau tersebut.

Letusan Krakatau ini merupakan nomor tiga di dunia dalam jumlah ejekta yang disemburkan ke atmosfer. Yang pertama adalah letusan Gunung Tambora, juga gunung api Indonesia yang pada 1815 melontarkan 80 km kubik ejekta. Letusan G. Tambora menyebabkan pendinginan bumi yang sangat jelas sehingga pada tahun 1816 disebut a year without summer di Amerika Serikat. Nomor dua adalah letusan G. Mazama di Jepang pada tahun 4600 sebelum Masehi yang memuntahkan 42 km kubik ejekta.

Pada letusan gunung api yang berada di laut seperti halnya G. Krakatau ini, awan debu bukanlah satu-satunya penyebab bencana, air laut bergejolak yang ada di dekat gunung api itu dapat menyebabkan gelombang tsunami yang tinggi dan menerjang pantai-pantai di sekitarnya. Pada letusan G. Krakatau, dengan runtuhnya dinding kawah di dasar laut, terbentuklah lubang kawah besar yang disebut kaldera, air laut yang membanjiri kaldera dan mengisinya dengan arus yang sangat deras dan amat banyak menyebabkan bergejolaknya air laut.

Gelombang tsunami setinggi 30 meter menerjang pantai Lampung dan Banten. Sebuah kapal uap ”Barlow” yang sedang berlayar di Selat Sunda didamparkan di hutan oleh gelombang tsunami sejauh 30 km dari Pantai Lampung. Rel-rel kereta api di Pantai Banten terpilin-pilin seperti mainan anak-anak. Bangkai-bangkai manusia, kuda, sapi, ayam, dan anjing tersangkut padanya. Walaupun sudah lemah, gelombang tsunami letusan Krakatau terasa sampai di pantai barat Amerika Selatan.

Tidak tercatat berapa juta gulden kerugian karena letusan tersebut. Diperoleh keterangan, korban manusia tewas 36.417 orang. Korban sebanyak itu sampai saat ini mungkin merupakan korban terbesar di dunia yang disebabkan oleh bencana alam.

Seratus dua puluh tahun yang lalu penduduk dan prasarana di Pulau Jawa dan Sumatra masih sangat sedikit. Bila letusan itu terjadi sekarang, kerugian, kerusakan, dan kesedihan karena kematian yang ditimbulkannya akan berlipat ganda karena padatnya penduduk. Menurut laporan Stehn, Pulau Danan, Perbuatan, dan Rakata menghilang dan letusan itu hanya menyisakan bukit kecil sisa dari Danan dan sebuah kaldera di dasar laut.

Dengan letusan yang dahsyat itu tidak berarti Gunung Krakatau berhenti bekerja. Max Sons, seorang pegawai sebuah perusahaan minyak yang terbang melewati Krakatau pada bulan Juni tahun 1972, melaporkan adanya letusan Krakatau yang menyemburkan debu setinggi 3 km. Esok harinya awan debu masih dapat dilihat dari jarak 80 km.

John Barlow, seorang navigator perusahaan penerbangan yang terbang malam dari Jakarta ke Singapura melaporkan pada bulan Desember 1972 terlihat pancaran-pancaran api dari Gunung Krakatau. Pada bulan yang sama, K. Kusumadinata, seorang ahli vulkanologi melaporkan bahwa dua buah titik letusan Krakatau dapat dilihat dari Pantai Carita dan Pasauran. Oesman Sadili, seorang anggota Polri melaporkan adanya awan letusan setinggi 1.600 meter pada bulan Januari 1973. Hamidi menyaksikan awan dengan bentuk ”kol kembang” dengan tinggi 1.500 meter. Demikianlah Krakatau tetap aktif sampai sekarang.

Setelah mengalami pembentukan kaldera pada tahun 1883, para ahli gunung api menyimpulkan bahwa letusan yang serupa mungkin dapat terjadi 2000 sampai 3000 tahun lagi atau mungkin lebih lama lagi. Dari riwayat gunung api di seluruh dunia, sampai saat ini tidak ada satu pun gunung api yang membentuk kaldera sampai dua kali.

Sudah sewajarnya bila Direktorat Vulkanologi yang memantau gunung api yang banyak terdapat di Indonesia mendapat peralatan yang modern dan para petugas yang berada sendirian di tempat yang dingin, sunyi, dan berbahaya mendapat tunjangan yang mencukupi agar mereka tetap dapat memfokuskan tugasnya.

Dengan demikian, bencana yang mungkin terjadi akibat letusan gunung api yang mendadak karena kurang terawasi, dapat dihindari dan korban jiwa manusia dapat dicegah. (Ir. Sardjono Angudi)***

Read More......

Tips Mengendarai Mobil Saat Banjir

Musim banjir tiba. Perlu perhatian khusus saat Anda mengendarai dan merawat kendaraan bermotor. Salah-salah, kendaraan bisa rusak parah dan jiwa terancam.

Menurut pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, ada tiga risiko utama saat jalan tergenang air, yakni macet, mogok, dan kecelakaan. Untuk menghindari kerugian akibat tiga hal itu, perlu antisipasi dini.

Antisipasi dimulai dari pengenalan medan tempat Anda biasa beraktivitas. Kalau bisa, jauh hari sebelum hujan, kumpulkan informasi mengenai lingkungan Anda, mulai dari rumah, kantor, pusat perbelanjaan, dan akses jalan yang menghubungkan tempat-tempat tersebut.

Identifikasi setiap kondisi yang bisa menimbulkan genangan air dan banjir, seperti sungai, cekungan, pintu air, bendungan, dan tampungan air seperti rawa, empang, tambak, dan sawah. Saat hujan turun, hafalkan akibatnya terhadap jalan, seperti di mana muncul genangan air, kerusakan jalan, dan titik-titik kemacetan.

Setelah itu, buat rencana perjalanan. Monitor kondisi terakhir rute yang akan dilalui melalui radio, televisi, atau internet. Siapkan rute-rute alternatif.

Kenali kendaraan

Kenali betul kendaraan yang Anda digunakan. Banyak mobil dan sepeda motor mogok atau mengalami kecelakaan saat banjir karena pemiliknya tak tahu spesifikasi kendaraan. Kenali tipe kendaraan, jenisnya, tipe mesin, hingga letak dan fungsi bagian-bagian yang rawan terkena air.

"Jenis mobil yang berbeda memiliki antisipasi berbeda pula. Mobil bensin berbeda dengan diesel misalnya," ucap Jusri.

Langkah selanjutnya, persiapkan kendaraan untuk melalui medan basah. Lindungi bagian kelistrikan yang tak boleh kena air, seperti distributor, koil, busi, dan ECU (electronic control unit).

"Periksa kondisi kabel dan sambungannya, jangan sampai ada yang terbuka atau lecet karena bisa korsleting. Semprot bagian-bagian rawan itu dengan insulator anti-air," katanya.

Pastikan ban memiliki alur-alur pembuang air cukup besar dan dalam kondisi bagus. "Alur-alur ban berfungsi membuang air di antara ban dan permukaan jalan sehingga ban masih mencengkeram jalan. Pastikan kedalaman alurnya tak kurang dari dua milimeter," ujar mantan pembalap ini.

Tak kalah penting memeriksa kondisi wiper, AC, dan pemanas kaca belakang (defogger). Ini berkaitan dengan daya pandang pengemudi. Karet wiper sebaiknya ganti setiap dua tahun karena karet yang lelah (fatigue) dan keras tak menghapus air dengan sempurna. AC yang tak beres menimbulkan embun pada kaca. Sementara defogger berfungsi memanaskan kaca belakang agar tak muncul embun.

Jangan memaksakan

Saat bertemu genangan air, perhatikan lintasan di depan sebelum menerjang air. Ukur kedalaman air dan perkirakan kondisi jalan. Dalam kondisi tertutup air, Anda tak tahu apakah kondisi jalan mulus atau berlubang.

"Jika ada mobil di depan, bisa diukur seberapa dalam genangan air. Kalau tak ada kendaraan di depan, lebih baik Anda turun dan lakukan pengecekan langsung," tuturnya.

Jika genangan terlalu dalam, jangan memaksa melewatinya. Putar balik kendaraan atau jika tak mungkin, matikan mesin dan dorong kendaraan pada posisi aman di pinggir jalan, kunci rapat, dan tinggalkan. Nyawa Anda lebih berharga dari mobil semewah apa pun.

"Jangan lupa, usahakan melepas ECU sebelum meninggalkan mobil dan simpan di tempat kering," kata Jusri.

Bila genangan masih mungkin dilewati, kemudikan mobil dengan ekstra hati-hati. Untuk menghindari mogok, jaga putaran mesin konstan. M Taqwa, mekanik bengkel Gardenspeed, mengingatkan mitos yang menyatakan saat menerjang air putaran mesin harus tinggi.

"Padahal makin tinggi putaran bisa terjadi water hammer. Injak gas seperlunya, cukup untuk membuat mobil bergerak," ucapnya.

Masukkan persneling pada gigi paling rendah (gigi 1 pada mobil transmisi manual, posisi L atau S pada transmisi otomatis), matikan sementara semua perangkat yang membebani kerja mesin, seperti AC dan sistem audio, buka kaca jendela, lalu jalan pelan-pelan. Jaga jarak mobil Anda dengan kendaraan di depan.

Bila mesin mati di tengah banjir, jangan mencoba menghidupkan kembali. Segera netralkan persneling, lepas kabel negatif dari aki mobil untuk menghindari korsleting, dan dorong mobil ke pinggir untuk memberi jalan kendaraan di belakang. Setelah itu, dorong mobil ke tempat aman dan kering.

Begitu memungkinkan, periksa dan keringkan seluruh komponen sistem pengapian dan kelistrikan mesin mobil. Periksa juga filter udara, kondisi oli mesin, dan oli transmisi. Jika bagian-bagian tersebut sudah tercampur air, jangan mencoba menghidupkan mesin mobil (oli yang tercampur air berwarna coklat encer seperti kopi susu). Telepon mobil derek untuk menarik mobil Anda ke bengkel terdekat. (DAHONO FITRIANTO)

Read More......